Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riau di Ambang Bencana Asap

Kompas.com - 29/08/2016, 15:01 WIB

PEKANBARU, KOMPAS — Pada Minggu (28/8/2016), Riau dapat dikatakan berada di titik kritis, yakni di ambang bencana asap, jika proses pemadaman gagal mengatasi kebakaran lahan dan hutan yang semakin sulit dikendalikan. Bencana asap selama 18 tahun berturut-turut telah melanda daerah itu.

Demikian pengamatan Kompas yang ikut terbang dalam pemantauan udara pada Minggu pagi, siang, dan petang. Penerbangan menuju pesisir timur nyaris gagal karena jarak pandang sangat pendek akibat tertutup asap tebal kebakaran.

Perjalanan pertama menuju lokasi kebakaran di kawasan penyangga Cagar Biosfer, Desa Tasik Serai, Kabupaten Bengkalis, pukul 09.00 terpaksa balik arah karena kabut asap tidak dapat ditembus. Suasana terbang terasa menakutkan karena helikopter sempat terjebak dalam asap putih total tanpa dapat melihat lingkungan sekeliling.

Kondisi serupa juga dialami helikopter Super Puma Sinarmas Forestry yang mencoba memadamkan api di Tasik Serai. Menurut kopilot heli Super Puma berkode PK DAN itu, Harland R Bakrie, heli itu hanya dapat bertahan tiga kali penyiraman.

Di Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, terjadi kebakaran di lahan PT Sontang Sawit Permai. Pemadaman di lokasi itu dilakukan anggota Polsek Bonai dibantu petugas pemadam dan alat berat dari PT Bina Daya Bentala (PT BDB).

"Kami baru dapat melakukan pemadaman hari ini karena ada bantuan dari PT BDB. Kemarin, saya masih konsentrasi di lokasi kebakaran PT Andika," kata Kepala Polsek Bonai Darusalam Komisaris Ali Amran.

Mengungsi

Kebakaran di PT Andika, menurut Ali, sangat parah. Diperkirakan lahan yang terbakar sudah mencapai 1.000 hektar. Api bahkan sudah membakar barak pekerja di divisi 4, 5, 6, dan 7. Pekerja perusahaan bersama masyarakat terpaksa mengungsi ke lapangan di pinggir Sungai Rokan Kiri karena kabut asap sudah sangat pekat.

"Ratusan dari kami tidak sempat menyelamatkan harta benda. Kami mengungsi dengan baju di badan saja," ujar Satieli Zaluhu (49), yang mengungsi dengan istri dan lima anaknya.

Camat Bonai Darussalam Setiyono mengungkapkan, secara administratif wilayah PT Andika sebenarnya berada di Kabupaten Rokan Hilir. Namun, lokasi pengungsian dibuat di Bonai, Rokan Hulu, demi alasan kemanusiaan.

"Warga yang mengungsi diperkirakan sudah mencapai 2.000 orang sejak Jumat sore. Sampai hari ini, pengungsian masih berlanjut. Persoalan kami sekarang kekurangan pasokan pangan," tutur Setiyono.

Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana Wilem Rampangilei, di Pekanbaru, mengatakan, untuk membantu pemadaman kebakaran, ada penambahan personel TNI sebanyak dua satuan setingkat kompi yang dibantu Kodam Bukit Barisan. Dua helikopter pun akan didatangkan dari Palembang.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, di Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Sabtu, mengatakan, konsentrasi pemadaman dilakukan di empat daerah. "Sekarang kami berusaha sebaik-baiknya mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Riau. Selain itu, di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah," katanya.

(sah/jum)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Agustus 2016, di halaman 21 dengan judul "Riau di Ambang Bencana Asap".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com