Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Sinabung Kekurangan Makanan dan Selimut

Kompas.com - 29/08/2016, 12:59 WIB

KARO, KOMPAS.com - Ratusan pengungsi Gunung Sinabung di posko di Desa Tongkoh, Kecamatan Dolat Rakyat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mulai kekurangan makanan.

KompasTV mencatat, biasanya pasokan makanan datang tiga kali sehari. Namun, saat ini makanan hanya datang seminggu sekali. Akibatnya, para pengungsi makan mie instan setiap hari.

Selain itu, persediaan selimut terbatas padahal di lokasi pengungsian sangat dingin. Padahal, satu selimut saja dinilai tak cukup untuk menahan suhu dingin di lokasi pengungsian.

Minggu (27/8/2016), posko pengungsian di Tongkoh juga terpapar abu vulkanik. Akibatnya, para pengungsi juga mengalami gangguan kesehatan karena abu terus mengguyur. Sementara itu, persediaan masker menipis.

Kota Berastagi juga sempat gelap akibat tebalnya material abu. Sebelumnya, Gunung Sinabung sempat menyemburkan abu vulkanik setinggi 4.000 meter. Hujan abu membuat pengendara kendaraan bermotor harus menyalakan lampu di siang hari.

Tim Satugas Petugas Tanggap Darurat Gunung Api Sinabung juga terus berupaya membersihkan abu vulkanik yang tebal di kota. Petugas melakukan penyiraman air dengan dua mobil pemadam kebakaran dan bantuan air bersih dari PMI.

Penyiraman diharapkan bisa membuat jarak pandang pengendara yang terganggu akibat abu kembali normal. Tim juga membagikan masker kepada pengendara dan pejalan kaki.

"Kami juga melakukan upaya pembagian masker dan penyiraman supaya menghindari masyarakat terkena penyakit ISPA sehingga paling tidak ada upaya untuk mengurangi tebaran debu di masyarakat," ujar Letkol Agustatius Sitepu, Komandan Satgas Gunung Api Sinabung.

Hingga kini, Gunung Sinabung masih berstatus awal level IV. Aktivitasnya meningkat tinggi sejak Selasa sore.


Kompas TV Pengungsi Sinabung Kekurangan Makanan & Selimut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas TV


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com