Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Meranti Dilempari, Satu Warga Tewas

Kompas.com - 26/08/2016, 16:33 WIB

PEKANBARU, KOMPAS - Kerusuhan pecah di Selat Panjang, ibu kota Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, pada Kamis (25/8/2016) siang. Seorang warga tewas dalam peristiwa itu.

Bangunan kantor Kepolisian Resor Meranti juga dilempari batu oleh sekitar seribu warga yang marah terhadap polisi yang dituduh menganiaya pegawai honorer Dinas Pendapatan Daerah Meranti, Apriadi Pratama (24), hingga tewas.

Apriadi adalah tersangka kasus pembunuhan terhadap anggota polisi Brigadir Adil S Tambunan (32) pada Rabu malam. Warga meyakini Apriadi tewas akibat penganiayaan polisi yang menangkapnya pada Kamis dini hari di tempat persembunyiannya di Pulau Merbau.

Pada saat dibawa ke Selat Panjang, Kamis pagi, beberapa warga melihat Apriadi masih hidup. Hanya dia sudah tidak dapat berdiri lagi. Ia berjalan dipapah beberapa polisi saat dibawa ke polres. Beberapa jam di tempat itu, Apriadi lalu dibawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) di Selat Panjang dalam kondisi tidak bernyawa.

Ratusan warga lalu berkumpul di depan RSUD. Warga mendapat informasi Apriadi dianiaya polisi dari foto-foto di media sosial.

Kepala Polres Meranti Ajun Komisaris Besar Asep Iskandar, yang berada di RSUD Meranti, sempat mencoba mendinginkan kemarahan warga. Di hadapan warga dan sejumlah tokoh masyarakat Selat Panjang, seperti Ketua Lembaga Adat Melayu Ridwan Hasan dan beberapa anggota DPRD Meranti, Asep menyatakan anggotanya sudah menjalankan langkah sesuai prosedur dalam penangkapan Apriadi. Menurut dia, Apriadi terpaksa ditembak karena melawan dan mencoba melarikan diri.

Pertemuan di RSUD itu tidak membuahkan hasil. Warga yang jumlahnya sekitar 1.000 orang mengepung kantor polres. Terjadilah aksi lempar batu ke gedung, yang kemudian dibalas polisi dengan menggunakan tembakan peringatan ke udara dan gas air mata. Warga mundur.

Setelah jeda, seorang warga, Isrusli (45), tergeletak di jalan dengan kepala berlumur darah. Warga pun membawa Isrusli ke RSUD, tetapi tak tertolong lagi.

Mendengar kematian seorang warga lagi, sekitar seribu warga kembali mengepung kantor Polres Meranti. Warga membakar dan melempari gedung itu.

Sekretaris Daerah Meranti Iqaruddin tak dapat menenangkan massa. Warga Meranti yang tinggal di beberapa pulau di sekeliling Selat Panjang juga malah berdatangan dengan menggunakan perahu.

Di Pekanbaru, Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tedjo menuturkan, kerusuhan di Meranti sudah bisa diredam. Pemicu kejadian itu hanya salah paham. Polisi sudah melakukan prosedur dalam mengambil tindakan, termasuk penembakan Apriadi yang menyebabkan kematiannya.

Kasus Apriadi, kata Guntur, bermotif cemburu. Brigadir Adil yang datang bersama seorang perempuan bertemu Apriadi di tempat parkir Hotel Furama di Selat Panjang. Mereka lalu bertengkar, disusul penikaman Apriadi terhadap Adil, yang mengakibatkan korban tewas. (sah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com