Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Mangsa Lewat Facebook, Komplotan Ini Rampok dan Bunuh Korbannya

Kompas.com - 25/08/2016, 06:08 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Edo Miswanto (26) warga Jalan Mangaan II Mabar, menjadi otak pelaku terbunuhnya Rudy Chandra Pemajayanto alias Atak (33) warga Jalan Brigjen Katamso Medan.

Edo, yang sehari-hari berjualan ini, dibantu Ari Syaputra (21) tetangganya yang seorang pengangguran. Kemudian, Nurul Hasanah (19) warga Jalan PT IRA Blok D, Hamparan Perak, yang masih tercatat sebagai mahasiswi dan MR (16) warga Jalan Platina I Lingkungan IX Payarumput, Kecamatan Medan Deli.

Keempatnya diamankan Tim Subdit III Jahtanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut dari beberapa lokasi.

"Para pelaku menjadi tersangka perampok dan pembunuh Rudy Chandra. Korban ditemukan membusuk dengan leher terjerat kabel," kata Direktur Reskrimum Polda Sumut Kombes Pol Nur Fallah, Rabu (24/8/2016).

Menurut dia, aksi perampokan yang dilakukan para pelaku sangat sadis dan direncanakan dengan baik. Mereka mencari mangsanya lewat media sosial Facebook, kemudian memberi umpan perempuan, setelah korban percaya dan terpedaya barulah dirampok dan bunuh.

"Pelaku Edo mendapat nomor ponsel korban dari Facebook. Dilanjutkan dengan obrolan lewat We Chat, Edo menyamar sebagai perempuan. Kemudian janji bertemu untuk karaoke," ungkapnya.

Waktu bertemu di karaoke Inul Fiesta yang ada di kawasan Titi Papan, Edo menyuruh pacarnya Nurul yang menemui korban. Saat itu, korban datang dengan mengendarai Toyota Rush putih. Mereka asyik menyanyi hingga tengah malam.

Setelah itu, korban berniat mengantarkan Nurul pulang. Mereka melintasi kawasan KIM I, tiba-tiba mobil korban dihadang pelaku Edo, Miswanto, Kerdil, MR dan Ari. Nurul langsung turun dari mobil dan diantar pulang oleh MR dengan sepeda motor. Tinggallah korban bersama para pelaku.

Ari lalu masuk ke dalam mobil dan meminta semua uang korban namun hanya diberi Rp 100.000. Para pelaku lalu mengikat tangan dan kaki korban dengan lakban yang sudah mereka siapkan lalu memukulinya dengan besi. Leher korban dijerat dengan kabel.

Setelah korban tak bergerak lagi, para pelaku membawanya ke Hamparan Perak dengan menggunakan mobil korban. Tubuh korban dibuang ke sungai di Hamparan Perak pada Kamis (18/8/2016) tengah malam.

Mereka kemudian menjual mobil korban seharga Rp 30 juta di Jalan Gaperta melalui dua perantara yang sudah ditangkap.

"Saat ini kita masih mencari mobil korban dan penadahnya," ucap Fallah.

Polisi menyita barang bukti hasil kejahatan para pelaku berupa perhiasan emas, ponsel, pakaian yang dikenakan para pelaku saat melakukan pembunuhan, serta dua unit sepeda motor jenis Honda Supra X 125 BK 4337 UA dan Honda Vario Techno BK 2278 ACM yang dipakai saat beraksi.

 "Kami juga masih memburu satu lagi pelakunya yaitu R alias Kerdil. Dilihat dari perencanaan aksinya, kami menduga komplotan ini sudah beberapa kali beraksi. Kita masih selidiki dan lakukan pengembangan kasus ini,"  ucap Fallah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com