Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadirkan Lukisan Tiga Dimensi, Kampung Tridi Jadi Tujuan Wisata Baru Malang

Kompas.com - 21/08/2016, 16:47 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Inovasi warga dalam membuat destinasi wisata di Kota Malang, Jawa Timur, terus bermunculan.

Setelah terbangun Kampung Warna-warni di bantaran Sungai Brantas Kelurahan Jodipan, kini muncul Kampung Tridi di kelurahan sebelahnya, yakni Kelurahan Kesatrian.

Dulu, dua kampung yang terbelah oleh Sungai Brantas itu merupakan kampung kumuh. Namun, saat ini, kampung tersebut telah menjadi salah satu tujuan wisata di Kota Malang.

Eddy Supriyanto atau biasa dipanggil Edi Gimbal selaku penggagas Kampung Tridi mengatakan, kampung tersebut menghadirkan konsep lukisan tiga dimensi (3D) dan lukisan realis atau gambar-gambar hidup.

Sementara itu, yang menjadi wahana lukisan merupakan dinding bangunan fasilitas umum di pinggir gang dan perumahan warga.

"Kenapa dikasih nama Kampung Tridi, itu karena orang Jawa menyebut 3D dengan Tridi. Lidah orang Jawa mengucapnya Tridi," katanya.

Mulanya, warga di kampung tersebut terinspirasi dari lukisan tiga dimensi yang ada di lokasi-lokasi wisata.

Berawal dari itu, warga kemudian berkeinginan untuk menghadirkan lukisan yang sama di tengah perkampungan warga.

"Selain menambah penghasilan warga dari berjualan, kita juga ingin menambah tempat wisata di Kota Malang. Di kampung, konsep tridi (3D) kan belum ada," ujarnya.

Rencananya, empat RT, yaitu RT 1 hingga RT 4 yang ada di kampung tersebut, akan dibubuhkan lukisan tiga dimensi. Namun, hingga saat ini, lukisan-lukisan tersebut masih mencapai 15 persen.

"Kami merencanakan ada 80 gambar lebihlah. Namun, ini masih proses," ujarnya. Meski belum selesai secara keseluruhan, kunjungan wisatawan ke lokasi tersebut sudah banyak. Setiap hari, kunjungan wisatawan mencapai 200 orang.

Jika hari libur dan akhir pekan, kunjungan wisatawan naik mencapai kisaran 500 orang. "Meski masih 15 persen, ternyata respons wisatawan sudah bagus," imbuhnya.

Gambar-gambar tiga dimensi yang akan dilukis rencananya akan membawa tema hewan, alam, dan anak-anak.

Sementara itu, yang melukis merupakan warga setempat yang sudah pengalaman melukis memakai cat tembok.

Riska Yuliana, salah satu pengunjung, mengaku bangga dengan inovasi tersebut. Baginya, kampung itu menghadirkan konsep yang berbeda sehingga menarik untuk dikunjungi.

"Dulu di sini tidak ada apa-apanya, tetapi sekarang ada lukisan-lukisan itu. Baguslah," katanya.

Menurut dia, melalui lukisan tiga dimensi, pengunjung bisa lebih senang berfoto. "Gambar-gambarnya unik. Bagus," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com