Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Jemaah Haji Asal Pulau Sebatik Ikut Ditangkap di Filipina

Kompas.com - 20/08/2016, 17:31 WIB
Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com - Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Nunukan, Shaberah mengatakan, puluhan jemaah haji dari Pulau Sebatik ditahan oleh Imigrasi Filipina, pada Kamis (18/8/2016). Dari ratusan jemaah haji asal Indonesia yang ditangkap di Filipina, sebanyak 30 jemaah di antaranya adalah warga Sebatik, Kabupaten Nunukan.

”Informasinya 30 jemaah haji asal Sebatik ditahan Pemerintah Filipina dua hari yang lalu,” ujar Shabareh, Sabtu (20/8/2016).

Shaberah menambahkan, jemaah haji dari Sebatik ditahan karena diduga menggunakan paspor hasil manipulasi. Puluhan warga Sebatik tersebut mengaku lahir di Filipina untuk mendapatkan paspor negara tersebut.

Untuk berangkat naik haji dari Filipina, warga Sebatik menggunakan dua paspor. Paspor Indonesia mereka gunakan untuk menuju Filipina melalui Malaysia, sedangkan paspor Filipina digunakan untuk berangkat haji dari Filipina.

“Paspor mereka dibuat di Filipina dengan mengaku lahir di Filipina juga dia.” ujar Shaberah.

Praktik serupa, kata Shaberah, disinyalir telah berjalan cukup lama. Namun baru tahun ini Imigrasi Filipina mengetahuinya dan menahan puluhan jemaah ketika hendak berangkat haji.

“Dua tahun lalu lewat travel Filipina mereka lolos. Tahun 2015 saya wawancara Pak Kades Sungai Pancang mereka juga lolos. Tahun ini imigrasi Filipina sudah ngincar itu,” kata Shaberah.

Keberangkatan ibadah haji warga Sebatik melalui Filipina dipilih karena tidak ada antrean dan biaya yang lebih murah.

”Informasinya yang lewat Filipina ini memang murah sekali mereka, di bawah Rp 80 juta. Kalau melalui haji plus mereka harus menunggu 3 hingga 4 tahun,” ucap Shaberah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com