Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendera Raksasa Akan Dikibarkan di Tebing Gunung Sepikul Trenggalek

Kompas.com - 11/08/2016, 06:11 WIB
Slamet Widodo

Penulis

TRENGGALEK,KOMPAS.com – Berbagai komunitas pemanjat tebing akan mengibarkan bendera merah-putih ukuran besar di tebing Gunung Sepikul, Desa Ngulakan, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada 17 Agustus 2016.

Gunung Sepikul memiliki tebing batu tertinggi di Jawa Timur. Lokasinya tidak jauh dari tempat wisata di Kabupaten Trenggalek.

"Kegiatan pengibaran bendera sudah menjadi tradisi dan kegiatan wajib bagi komunitas panjat tebing Jawa Timur dan sudah dilaksanakan sejak tahun 1999 tanpa terputus. Jadi yang tahun ini adalah yang ke 17 kali," ucap Ringgo dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Jawa Timur, Rabu (10/8/2016).

Tahun ini, bendera yang dikibarkan berukuran 19,5 x 13 meter. Bendera akan dibawa dari bawah hingga ketinggian sekitar 250 meter dari kaki gunung.

Tim pengibar bendera terdiri dari tujuh orang, tiga di antaranya perempuan. Mereka adalah Yogha Bhama dari komunitas Impala Universitas Brawijaya Malang, Febri Rahmawan anggota Mahapala UPN Veteran Surabaya, Tria Juita dari Jonggring Salaka Universitas Negeri malang, Mohammad Rizal dari Mahaspala STAIN Kediri, Elfanuri Mawadah dari Mahaspala STAIN Kediri, dan Dona Bagus dari Phyxius Climbing Gym Surabaya.

Tim tersebut akan tiba di lokasi pada 14 Agustus 2016. Adapun peserta lainnya akan berkumpul pada 16 Agustus.

"Tim pemanjat pengibar sudah melakukan persiapan serta latihan khusus sebelum acara. Jadi, pada pada hari pelaksanaan mereka langsung melakukan perintisan jalur untuk membawa bendera naik," kata Ringgo.

Ia mengatakan, peserta kegiatan pengibaran bendera pada tahun ini, lebih banyak banyak dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun ini, hampir seluruh komunitas panjat tebing se-Jawa Timur turut hadir.

Federasi Panjat Tebing Indonesia Jawa Timur akan bertindang sebagai penanggung jawab. Adapun UKM Mapala Dewantara STKIP PGRI Kabupaten Trenggalek sebagai panitia pelaksana dan diikuti oleh berbagai komunitas panjat tebing di wilayah Jawa Timur.

"Saat ini yang menjadi kendala bagi pengunjung Gunung Sepikul adalah tidak adanya sarana sanitasi di lokasi sekitaran gunung, seperti toilet dan lain-lain serta camping ground yang kurang memadai," kata Ringgo.

Selain mengibarkan bendera raksasa, panitia juga akan mengadakan perintisan jalur pengibaran, lomba tradisional untuk warga sekitar, sekolah panjat tebing, pembuatan jalur panjat baru, syukuran, dan dilanjut sarasehan pada malam pengibara.

Para pemanjat tebing berharap ekosistem alam Gunung Sepikul tetap terpelihara karena saat ini sedang terjadi penambangan batu di areal gunung. Mereka berharap para penambang dapat memanfaatkan gunung itu untuk pariwisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com