Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi PT DI, Presiden Guinea Berniat Beli CN235

Kompas.com - 04/08/2016, 21:20 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden Republik Guinea, Alpha Conde tertarik dengan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (DI), CN235. Hal itu terlihat dari kunjungannya ke PT DI, Kamis (4/8/2016).

Presiden Alpha Conde menuturkan kekagumannya pada Indonesia. Dulu, Indonesia merupkaan negara jajahan Belanda, namun kini bisa dapat memproduksi pesawat terbang seperti negara-negara Barat. Ia pun berharap dapat mengikuti jejak Burkina Faso dan Senegal untuk membeli pesawat CN235.

“Kami harap setelah Burkina Faso dan Senegal, Guinea akan menjadi salah satu klien perusahaan ini,” jelas Alpha Conde dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (4/8/2016).

Presiden Guinea sangat antusias terhadap CN235. Ia menanyakan secara detail spesifikasi teknis, harga dan delivery time untuk CN235-220.

Ia pun menyatakan kekagumannya terhadap negara tetangga Senegal yang membeli dan akan mendapatkan CN235 pada tahun ini.

Kunjungan Presiden Guinea ini untuk melihat proses produksi pesawat terbang dan helikopter. Presiden dan rombongan berkeliling ke hanggar produksi, dilanjutkan dengan peninjauan ke dalam pesawat CN235-220 MPA (Maritime Patrol Aircraft) yang ada di depan hanggar Delivery Center PTDI.

Dewan Komisaris PTDI dan Direktur Produksi, Arie Wibowo mengatakan, pesawat tersebut telah diproduksi dan dioperasikan di seluruh ASEAN, Guam, Venezuela, Turki, dan Uni Emirat Arab. Sedangkan di Afrika baru Burkina Faso dan Senegal yang membeli pesawat CN235-220 tersebut.

“Saat ini 2 unit pesawat militer CN235 buatan kami telah beroperasi di Burkina Faso, serta 1 unit pesawat kargo CN235 yang akan segera dikirimkan dan dioperasikan di Senegal,” ucapnya.

Arie berharap, mendapatkan kepercayaan dari negara tersebut agar membeli kembali CN235 atau NC212i dari PTDI. Selain CN235, Presiden Guinea pun tertarik untuk pengadaan helikopter Super Puma. Namun saat ini penjualan Super Puma PTDI hanya untuk pasar Indonesia.

Jadi, jika Presiden Guinea tertarik untuk membelinya, PTDI akan berkordinasi dengan Airbus Helikopter.

Arie mengungkapkan, pesawat CN235-220 memiliki beberapa keunggulan, yakni dapat lepas landas dengan jarak pendek dan kondisi landasan yang belum beraspal. Pesawat ini mampu mengangkut 49 penumpang termasuk pilot dan kopilot dan merupakan pesawat multiguna untuk berbagai macam misi.

“Seperti pesawat angkut penerjun, evakuasi medis, pesawat kargo, pesawat sipil maupun pesawat VIP dan VVIP,” ungkapnya.

Pesawat CN235-220 juga memiliki ramp door yang mampu membawa mobil di dalamnya. Selain itu, memiliki sistem avionik terbaru modern dan full glass cockpit.

“Masih banyak keunggulan lainnya, seperti multihop capability fuel tank, quick change configuration, retractable landing gear, high wing configuration, serta harga kompetitif dengan biaya perawatan yang murah,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com