Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

As Kemudi Kapal Patah, Ratusan Penumpang Terombang-ambing di Laut

Kompas.com - 27/07/2016, 19:03 WIB
Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Ratusan penumpang dan anak buah kapal (ABK) KM Teluk Sabrina terombang ambing di laut selama hampir satu hari satu malam di perairan Banda.  As kemudi kapal yang berlayar dari pelabuhan Wanci, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara menuju pelabuhan Bobong, Taliabo, Maluku Utara itu patah setelah dihantam ombak setinggi 3 meter.

Para penumpang dan ABK akhirnya diselamatkan oleh Tim Search and Rescue (SAR) Kendari, Rabu (27/7/2016).

Kepala kantor SAR Kendari, Amiruddin mengatakan, pihaknya langsung menurunkan petugas dengan menggunakan KN Pacitan ke lokasi kejadian setelah menerima laporan dari satuan polisi air (Sat Pol Air) Polda Sultra. Evakuasi sempat terhambat akibat ombak tinggi di perairan laut Banda.

"KM Teluk Sabrina mengalami patah AS kemudi di sekitar laut Banda, Senin (25/7/2016) pukul 11.00 Wita siang setelah dihantam gelombang tinggi yang mencapai 3-4 meter. Pagi tadi semua penumpang berhasil kami evakuasi lalu diangkut semua penumpang menuju tujuannya di pelabuhan Babong, Maluku Utara," tutur Amiruddin di kantor SAR Kendari, Rabu (27/7/2016).

Menurut dia, kecelakaan yang menimpa KM Teluk Sabrina disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor cuaca dan over kapasitas.

“Saat itu memang ombak di sekitar perairan Taliabo dari hari Minggu hingga Senin kemarin mencapai 3-4 meter, kemudian penumpangnya juga melebihi kapasitas," ungkapnya.

Berdasarkan data penumpang dan awak kapal yang diperoleh SAR Kendari, tercatat ada sekitar 491 orang. Sementara laporan manifest yang disampaikan petugas Syahbandar, hanya 90 orang penumpang yang terdiri dari 16 ABK dan 74 penumpang.

"Kami tahu saat proses evakuasi, jadi kelebihan muatan sampai 401 orang yang terdiri dari 164 perempuan dan 327 laki-laki," ucap Amiruddin.

Oleh karena itu, ia mengimbau, penguna jasa pelayaran agar memperhatikan cuaca, kondisi kapal, dan tidak memuat penumpang secara berlebihan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com