Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buat Terang Bulan Mirip Logo Pokemon Go, Rhesa Menuai Untung

Kompas.com - 26/07/2016, 16:47 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Demam permainan Pokemon Go tidak hanya melanda para mania game aplikasi. Sejumlah pembuat roti juga terjangkit demam permainan berbasis augmented reality itu.

Di Kota Malang, Jawa Timur, seorang penjual terang bulan membuat terang bulan mirip dengan logo Pokemon Go. Terang bulan tersebut diberi nama Poke Poke Bull.

"Memang sekarang kan lagi trennya ya. Jadi buat variasi seperti itu," kata Rhesa Rumampuk (26) saat ditemui di rumahnya yang ada di Kelurahan Purwantoro Blok L9 nomor 6 Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Selasa (26/7/2016).

Ia mengatakan, Poke Poke Bull yang dibuat oleh istrinya, Jessi A Wijaya (23), itu tidak jauh beda dengan terang bulan pada umumnya. Bahan yang digunakan juga sama. Hanya saja bentuknya yang berbeda.

"Seperti terang bulan pada umumnya. Tapi kita variasinya berbeda," katanya.

Rhes mengaku,  penjualan terang bulan menyerupai logo Pokemon Go sangat menguntungkan. Dalam dua minggu terakhir, ia sudah kebanjiran pesanan hingga 150 pesanan. Padahal, pemasarannya terbatas.

Ia hanya menjual terang bulan tersebut melalui media sosial, seperti instagram dan facebook. Membuatnya juga sesuai dengan pesanan.

"Mahasiswa paling banyak. Ada yang beliin pacarnya," katanya.

KOMPAS.com / Andi Hartik Terang bulan yang dibuat mirip seperti logo Pokemon Go di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (26/7/2016)

Ia membuat terang bulan dengan diamiter 22 sentimeter. Supaya menyerupai logo Pokemon Go, ia memberi hiasa di permukaannya dengan misis dan keju dan biskuit yang sudah dihancurkan. Terang bulan tersebut dijual dengan harga Rp 40.000.

Dia mengaku akan mencari variasi baru untuk terang bulan produksinya supaya tetap sesuai dengan minat masyarakat banyak. "Ke depan variasinya masih belum tahu," ungkapnya.

Sebelumnya, ia juga pernah membuat varian yang berbeda dengan varian pada umumnya. Yaitu membuat minuman yang dibungkus dengan botol sabun higinis. Minuman tersebut lantas diberi nama Cunlight.

Selain itu juga membuat susu yang dibungkus dengan botol dot bayi. Minuman itu diberi nama Milks Lab. Juga membuat minuman yang dibungkus dengan kantong darah dan diberi nama Blood Bag.

Baginya, menjual makanan dan minuman dengan kemasan yang lagi ngetren merupakan keuntungan tersendiri. "Jadi kita mengikuti mode, sangat jitu lah," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com