Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Beli BBM Rp 30.000 Per Liter, Kini Warga Tolikara Bisa Beli BBM Bersubsidi

Kompas.com - 22/07/2016, 13:46 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Akhirnya, warga di Kabupaten Tolikara kembali menggunakan bahan bakar minyak bersubsidi pada tahun ini setelah Pemerintah Kabupaten Tolikara mendatangkan kembali 1 juta liter bahan bakar minyak bersubsidi.

Berdasarkan data dari Bidang Humas Pemda Kabupaten Tolikara, warga tidak menggunakan bahan bakar bersubsidi sejak tahun 2013 karena masalah kelembagaan antara pihak penyalur dengan pihak Pertamina. Warga terpaksa membeli premium dan solar dengan mencapai Rp 30.000 per liter.

Tidak adanya BBM bersubsidi juga mengakibatkan biaya pengangkutan transportasi darat dari Tolikara ke Wamena sangat tinggi. Untuk sekali perjalanan, warga bisa mengeluarkan biaya Rp 300.000 hingga Rp 500.000.

Wamena merupakan satu-satunya sentra pemasok sembako bagi Tolikara. Kondisi itu mengakibatkan harga sembako di Tolikara sangat tinggi bila dibandingkan dengan harga sembako di Jayapura, Ibukota Provinsi Papua, misalnya harga gula per kilogram mencapai Rp 40.000, beras sebesar Rp 20.000 per kilogram, dan satu jerigen minyak goreng dalam kemasan lima liter mencapai Rp 160.000.

Kepala Bidang Humas dan Protokoler Pemda Tolikara Derwes Jikwa pada Jumat (22/7/2016) mengatakan, masyarakat akan menggunakan BBM bersubsidi pada 1 Agustus mendatang.

“Ada dua perusahaan yang akan mendatangkan 1 juta liter BBM bersubdisi selama setahun, yakni PT Sinar Toli Mandiri dan CV Citra Kasih. Dengan rincian, warga akan menggunakan sebanyak 87.500 liter BBM bersubsidi selama sebulan,” kata Derwes.

Dia menuturkan, penyaluran BBM bersubsidi bagi warga bertempat di Karuba, Ibukota Tolikara dan Distrik Wenam.

“Rencananya kami juga akan membuka dua agen penjual BBM bersubsidi di daerah Kanggime dan Bokondini,” tambahnya.

Emas Bogum, salah satu tokoh masyarakat Tolikara mengaperasi upaya Pemda setempat untuk mendatangkan BBM bersubsidi sehingga dapat menekan tingginya harga sembako dan barang kebutuhan lainnya.

“Selain BBM, kami juga berharap pemerintah juga dapat meningkatkan jumlah penerbangan bersubsidi di Tolikara. Saat ini hanya dua penerbangan bersubsidi setiap pekan. Sementara harga tiket pesawat non subsidi dari Tolikara ke Jayapura sangat mahal, yakni Rp 1,2 juta,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com