Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Tepis Jenazah Santoso Ditolak Warga Poso Pesisir Utara

Kompas.com - 21/07/2016, 17:38 WIB
Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com – Setelah melalui proses rembuk keluarga dengan melibatkan unsur tokoh agama setempat, pemakaman jenazah mendiang Santoso alias Abu Wardah, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tewas dalam kontak senjata di Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara pada Senin (18/7/2016), akhirnya menemui kesepakatan.

Pada Kamis (21/7/2016) bertempat di rumah duka di Desa Bakti Agung, Kecamatan Poso Pesisir Utara, telah dilakukan pertemuan antara pihak keluarga dengan tokoh agama setempat yang menghasilkan kesepakatan bahwa jenazah Santoso nantinya dimakamkan di Desa Landangan, Kecamatan Poso Pesisir, tempat orangtua Santoso selama ini tinggal.

Lokasi pemakaman jenazah Santoso di Desa Landangan tersebut disetujui oleh istrinya, Suarni (40) atas permintaan ibu kandung Santoso yang tinggal di Desa Landangan, sekitar 50 kilometer dari Desa Bakti Agung atau berjarak 7 kilometer dari arah pusat kota Poso.

Kini, seluruh keluarga tinggal menunggu penyerahan jenazah dari pihak kepolisian daerah Sulawesi Tengah kepada keluarga setelah seluruh proses dinyatakan selesai.

Berdasarkan keterangan Muhrin (35), kerabat dekat Santoso yang ditemui di rumah duka, penentuan pemakaman almarhum Santoso di Desa Landangan sudah sesuai dengan hasil kesepakatan seluruh pihak keluarga.

Menurutnya, meskipun pemakaman dilakukan di Desa Landangan, namun setelah jenazah sudah dipulangkan dari Rumah Sakit Bhayangkara Palu, jenazah terlebih dahulu disemayamkan sementara di rumah istrinya yang ada di Desa Bakti Agung.

"Untuk soal lokasi pemakaman sudah disepakati di Desa Landangan, sekarang tinggal menunggu jenazah. Kita juga belum tahu pasti kapan dilakukan penyerahan," katanya.

Sementara itu, pihak keluarga sendiri menepis adanya isu bahwa jenazah Santoso dipindahkan ke Desa Landangan terkait adanya penolakan dari sejumlah warga dan tokoh masyarakat Desa Bakti Agung.

Justru, di rumah duka sendiri telah dibangun sebuah tenda berukuran besar yang dibangun secara gotong-royong oleh masyarakat setempat untuk menyambut kedatangan jenazah Santoso.

"Jadi saya tegaskan, tidak ada penolakan jenazah ataupun lokasi pemakaman. Kalau dipindahkan itu murni atas kesepakatan dan permintaan orangtua yang sudah sakit," jelas Muhrin.

Rencana pemakaman jenazah Santoso sendiri diakui oleh pihak keluarga tinggal menunggu hasil kesepakatan antara keluarga dan pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah.

Proses pemakaman rencananya dilakukan setelah jenazah santoso tiba di Poso dan diterima oleh pihak keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com