Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tolak Jenazah Santoso Dimakamkan di Prampelan Magelang

Kompas.com - 21/07/2016, 15:41 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Warga Dusun Prampelan, Desa Adipiro, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menolak jenazah terduga teroris Santoso alias Abu Wardah dimakamkan di Dusun tersebut. Warga tidak mau ada persepsi buruk terhadap dusun yang terletak di lereng Gunung Sumbing itu.

"Sejauh ini belum ada informasi dia (Santoso) akan dimakamkan di sini. Kalau pun iya (akan dimakamkan di sini) kami tetap menolak, karena akan menimbulkan keresahan, kami tidak mau ada persepsi yang macam-macam terhadap dusun kami," ujar Kepala Desa Adipuro, Waluyo, Kamis (21/7/2016).

Waluyo menyebutkan,  Dusun Prampelan memang merupakan daerah asal orang tua Santoso, Irsan almarhum. Namun mereka pindah ke Poso, Sulawesi Tengah, sekitar tahun 1960an. Santoso pun lahir dan besar di Poso. (baca juga: Hasil Tes DNA Belum Keluar, Jenazah Santoso Belum Diserahkan ke Keluarga)

"(Dusun) Kami tidak punya keterkaitan dengan Santoso meskipun orang tuanya asal sini. Namun Santoso lahir dan tinggal di sana (Poso), biar keluarga yang di sana saja yang mengurus," kata dia.

Senada dikatakan Ahmad Basri, adik sepupu Santoso yang tinggal di Dusun Prampelan. Menurut dia, masih banyak keluarga Santoso yang lebih dekat dan berhak atas jenazah Santoso. Keluarga Santoso juga sudah tidak memiliki aset apapun di Dusun Prampelan.

Rumah dan tanah milik orang tua Santoso juga sudah dijual oleh keluarga Basri pada tahun 1998 silam.

"Tahun 1998, Santoso pulang ke sini, ia jual tanah dan rumah orang tuanya kepada saya. Ini rumah yang saya tinggali ini dulu milik orang tua Santoso," ungkap dia.

Ia mengatakan, Santoso pulang ke Dusun Prampelan tidak lama hanya sekitar dua bulan. Setelah itu, Basri maupun para tetangga tidak lagi menjalin komunikasi dengan Santoso.

Mereka mengetahui kabar Santoso setelah adanya pemberitaan media massa yang menyebutkan bahwa Santoso sedang diburu aparat Polri dan TNI karena diduga menjadi otak aksi terorisme di Poso dan sejumlah daerah di Indonesia timur.

Di samping itu, sejumlah petugas dari Detasemen 88 anti teror Polri dan TNI juga kerap bertandang ke Dusun Prampelan untuk menanyakan perihal Santoso sejak beberapa bulan yang lalu.

Kendati demikian Basri masih ingat wajah Santoso. Ia mengenali tahi lalat di dahi Santoso ketika foto wajah jenazah Santoso tersebar di media sosial maupun media massa.

"Yang khas itu ada tahi lalat di dahinya, dari situ kami yakin memang dia (yang ditembak mati polisi) itu Santoso. Kami ikhlaskan saja," ujar Basri.

Pasca-tertembak matinya Santoso tidak Seperti diketahui, Santoso yang diduga sebagai gembong teroris telah tewas setelah baku tembak dalam operasi Tinombala di hutan pegunungan di Poso Sulawasi Tengah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com