Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadisdik Mamuju Tengah Bantah Ada Perpeloncoan dan Kekerasan Fisik

Kompas.com - 16/07/2016, 11:53 WIB
Junaedi

Penulis

MAMUJU TENGAH, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan Mamuju Tengah Busdir membantah adanya perpeloncoan dalam kegiatan pengenalan lingkungan sekolah pada masa orientasi sekolah atau MOS di salah satu SMK Negeri 1 Karossa.

Busdir mengakui bahwa ada sejumlah peserta MOS yang jatuh pingsan dan dilarikan ke puskesmas. Namun, hal tersbeut tak ada berkaitan dengan praktik perpeloncoan ataupun kekerasan fisik dalam MOS.

Ia sudah menelepon langsung panitia MOS dan Kepala SMK Negeri 1 Karossa Mamuju tengah untuk menanyakan hal teresbut. Informasi yang ia dapatkan, tidak ada siswa yang pingsan dan dibawa ke puskesmas gara-gara dipelonco siswa seniornya.

"Panitia dan Kepsek membantah, tak ada perpeloncoan atau kekerasan fisik apa pun," kata Busdir, Sabtu (16/7/2016) siang.

Sebelumnya, Ombudsman Sulawesi Barat mengklaim telah mendapatkan sejumlah bukti berupa foto-foto dan video praktik kekerasan dalam pelaksanaan MOS di sekolah tersebut.

Ketua Ombudsman Sulbar Lukman dalam siaran persnya, Jumat kemarin, mengatakan akan menyampaikan bukti-bukti temuan timnya itu ke Ombusman pusat.

"Dokumen-dokumen bukti temuan praktik perpeloncoan dan kekerasan pisik dalam pelaksanaan PLS (MOS) di Mamuju Tengah akan kita sampaikan ke Ombudsman pusat untuk diteruskan ke Kementerian Pendidikan," ujar Lukman, Jumat.

(Baca juga Ombudsman Sulbar Temukan Bukti Siswa Dilarikan ke Puskesmas karena Dipelonco)

Busdir mengatakan, terkait pelaksanaan MOS yang berbeda dari instruksi Menteri Pendidikan Anies Baswedan, pihaknya telah menggelar rapat yang dihadiri semua kepala sekolah SD, SMP dan SMA di Mamuju Tengah.

Menurut Busdir, semua kepala sekolah telah memahami peraturan baru tersebut.

Busdir menyatakan belum menerima undangan panggilan dari Ombudsman untuk mengklarifikasi masalah tersebut.

"Sampai hari ini saya belum menerima sura apa pun dari ombudsman terkait kasus ini," ujar Busdir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com