Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pungutan, Pemkot Pasuruan Wacanakan Tanggung Seragam Siswa Baru

Kompas.com - 15/07/2016, 19:54 WIB
Andi Hartik

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Pasuruan, Jawa Timur, terus menelusuri adanya informasi pungutan yang dilakukan sejumlah sekolah negeri terhadap siswanya.

Untuk mengatasi itu, pemerintah setempat mewacanakan untuk membelikan seragam bagi siswa baru dengan dana dari anggaran daerah.

"Saya mempunyai pemikiran, kalau datanya bisa riil, anak orang miskin bisa difasilitasi," kata Wali Kota Pasuruan Setiyono saat ditemui di rumah dinasnya, Jumat (15/6/2016).

Setiyono mengatakan, pengelola sekolah beralasan melakukan pungutan tersebut untuk pembelian seragam bagi siswa miskin.

Ia masih menghitung beban APBD jika pemkot menanggung biaya pembelian seragam untuk siswa baru SMP dan SMA.

"Jika APBD mampu, saya punya pikiran itu. Minimal itu, karena orang miskin, kita bebaskan itu. Kalau APBD mampu, kita bebaskan semua," kata dia.

Setiyono meminta kepada dinas terkait untuk mendata ulang angka kemiskinan di Kota Pasuruan melalui kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial. Sebab, selama ini belum ada data valid terkait angka kemiskinan di Kota Pasuruan.

Kemarin, anggota DPRD Pasuruan mengeluhkan adanya pungutan oleh sejumlah sekolah negeri dengan nilai bervariasi, mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 500.000 untuk naik ke kelas baru.

Adapun siswa baru dari SD ke SMP ada yang dikenai pungutan hingga Rp 1,45 juta. Dari SMP ke SMA ada yang harus membayar Rp 1,77 juta.

Setiyono berjanji akan melakukan penertiban terhadap pungutan bagi siswa yang hendak naik kelas tersebut.

(Baca juga DPRD Pasuruan Keluhkan Sekolah Lakukan Pungutan hingga Rp 1,7 Juta)

"(Pungutan) naik dari kelas satu ke kelas dua itu dicek. Dia kan sudah punya seragam. Kalau dia pengen beli, ya monggo, tapi jangan dipaksa," kata dia.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pasuruan Suhariyanto tidak menampik adanya pungutan tersebut. Berdasarkan keterangan pihak sekolah, pungutan tersebut untuk membeli seragam dan atribut lain.

"Beli seragam pramuka, seragam sekolah, seragam olahraga, dirinci semua. Untuk siswa yang daftar ulang, ternyata buat beli bet. Kan tidak ada di luar kalau tidak dari sekolah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com