Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirawat karena Obesitas, Arya Ingin Cepat Pulang agar Bisa Bersekolah

Kompas.com - 14/07/2016, 17:39 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Pasien severe obesity atau berat badan sangat berlebih, Arya Permana (10), ingin segera pulang dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Arya ingin cepat sekolah.

"Tadi di depan saya, Arya bilang, saya ingin sekolah, saya ingin sekolah saya ingin segera pulang," ujar Ester Miori selaku Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Dinas Pendidikan Jawa Barat seusai melakukan assessment kepada Arya di RSHS Bandung, Kamis (14/7/2016).

Ester menjelaskan, Arya ingin segera sekolah karena 18 Juli nanti merupakan awal pertama masuk sekolah. Ia pun mengancam ayahnya tidak mau sekolah jika berlama-lama di RSHS.

"Arya membuat tuntutan (di kertas) yang harus ditandatangani ayahnya di atas materai. Isinya, ayahnya harus mengganti Rp 1 miliar jika tidak cepat sekolah," kata Ester.

Melihat itu, Ester dan dua guru yang akan mendampingi Arya di RSHS melihat kelebihan bocah asal Karawang, Jawa Barat, tersebut.

Ia menilai bahwa Arya sangat cerdas, berprestasi, dan berintelektualnya. Dari hasil wawancara dengan Arya, Ester menilai bahwa bocah tersebut pintar dan mengerti hukum.

Untuk pendidikan selama di RSHS, pihaknya baru melakukan penilaian untuk menentukan metode pendidikan yang cocok untuk Arya. Pengajaran baru akan dilakukan besok dengan metode yang disesuaikan dengan kondisi anak.

"Tidak langsung akademis, tapi amankan dulu kondisi psikologis anak dan orangtua. Karena dalam praktiknya ada kerja sama antara guru dengan orang tua," kata Ester.

Ada dua guru yang diperbantukan untuk mengajar Arya secara bergilir. Dalam sehari, guru akan mengajar 1-2 jam di pertemuan-pertemuan awal.

Guru tersebut berlatar belakang pendidikan layanan khusus. Guru tersebut harus mempunyai kemampuan khusus menghadapi anak termasuk dari aspek psikologi.

Ruangan yang dipakai adalah ruang perawatan karena Arya sulit dipindahkan dengan ukuran badannya yang besar.

"Pemeriksaan jantung dan lainnya pun alatnya yang didatangkan," ucapnya.

Hal serupa disampaikan ayah Arya, Ade Somantri. Ia mengatakan bahwa anaknya sangat ingin sekolah.

"(Buat) perjanjian hari ini. Kalau enggak pulang, dia enggak bakal sekolah SD, SMP, SMA. Perjanjiannya di atas materai," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com