Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Semarang: Vaksin Palsu Kemungkinan Ada di Klinik Swasta

Kompas.com - 28/06/2016, 17:01 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, memastikan wilayahnya bebas dari vaksin palsu. Hal tersebut disimpulkan setelah Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi melakukan inspeksi mendadak di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan di Kelurahan Wiroto Semarang, Selasa (28/6/2016) siang.

"Kalau berada di puskesmas, jangan risau dengan vaksin palsu. Di puskesmas atau rumah sakit di Semarang, vaksinnya asli," kata pria yang disapa Hendi, Selasa. 

Menurut Hendi, vaksin yang biasa digunakan di puskemas telah terjamin keasliannya. Pasalnya, vaksin yang ada selama ini langsung dari pemerintah pusat atau melalui rekanan dari pihak Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

Ia pun memastikan bahwa vaksin yang ada di gudang obat tersebut steril dari pemalsuan. Hendi pun berharap warga Semarang untuk tidak terpengaruh dengan adanya vaksin palsu, terlebih setelah adanya dua orang yang ditangkap di Semarang karena kasus pemalsuan vaksin.

Namun demikian, warga diingatkan untuk berhati-hati ketika memberi vaksin di klinik kesehatan pribadi maupun klinik anak swasta. Keaslian vaksin di klinik pribadi belum sepenuhnya dipastikan.

“Kami berkomitmen, jika ada warga kami sejak 2003-2015 yang meragukan vaksin palsu, bisa datang ke puskemas untuk divaksin ulang,” tambah dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Widoyono mengungkapkan, instalasi famasi di bawah naungannya menyuplai obat ke seluruh puskesmas, rumah sakit negeri dan rumah sakit swasta. Vaksin yang diberikan ke penerima juga gratis atau tidak dipungut biaya.

Oleh karena itu, Dinkes mencurigai bahwa pemalsuan vaksin tidak pada produk yang gratisan, melainkan yang mempunyai nilai lebih.

“Vaksin yang diberikan ke kami dan disebarkan itu gratis, tapi perlu ada laporan. 37 puskesmas kami aman dari vaksin palsu,” imbuhnya.

Selain itu, pihaknya bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPPOM) telah melakukan inventarisasi pada sejumlah rumah sakit, puskesmas, hingga melacak dokter mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com