Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Musnahkan Ranjau Sisa Perang di Teluk Kendari

Kompas.com - 18/06/2016, 14:59 WIB
Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Satuan tugas (Satgas) Latihan Tindakan Perlawanan Ranjau dari TNI Angkatan Laut (TNI AL) Sabtu (18/6/2016) mulai memusnahkan ranjau sisa peninggalan perang dunia II yang masih tertimbun di dasar Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pemusnahan dan peledakan ranjau itu dilakukan untuk mendukung program pemerintah daerah Sultra, membangun jembatan Bahteramas yang menghubungkan dua Kecamatan yakni Kecamatan Kendari dan Kecamatan Abeli.

Proses pemusnahan ranjau itu akan dilaksanakan selama tiga hari yang dimulai dari tanggal 18 hingga 20 Juni 2016.

Dalam operasi ini, TNI AL didukung 90 personi yang terdiri daru Satuan Ranjau, pasukan katak, pasukan khusus, penyelam, Labinsen, Arsenal, Brigros dan juga tenaga medis.

Wakil Komandan Satuan Tugas operasi penyapuan ranjau di Teluk Kendari, Letnan Kolonel Laut (P) Maman Surachman menjelaskan, ada 15 titik ranjau yang akan diledakan, sesuai dengan hasil pendeteksian tim TNI AL.

"15 titik kontak kita temukan dan beberapa titik tersebut tepat berada di lokasi yang akan ditancapkan tiang pancang jembatan, sisanya tersebar di sekitarnya. Teknisnya secara dalam tiga hari waktu peledakan, tiap hari akan diledakan 5 ranjau," kata Maman.

Luas area peledakan, lanjutnya, ada sekitar 200 meter persegi dan panjang 600 meter persegi. Adapun kedalamannya mencapai 5 sampai 21 meter.

"Efeknya dari ledakan yang akan dirasakan yakni suara bising dan gelombang kejut air laut. Untuk itu, kepada pengguna jasa pelayaran agar lego kapal lebih jauh dari titik ledakan tadi," terangnya.

Pihak TNI AL dalam melaksanakan tugas juga bekerjasama dengan dinas kesehatan dan rumah sakit terdekat untuk mengantisipasi terjadinya dampak dari ledakan bom sisa peninggalan perang dunia II.

“Antisipasi jangan sampai dalam proses peledakan terdapat korban luka, jadi langsung mendapat pertolongan medis. Harapan kami hal itu tidak ada korban, untuk itu kami minta masyarakat tidak mendekat di lokasi peledakan,” ungkap Maman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com