DENPASAR, KOMPAS.com - Kepala Penerangan Komando Daerah Militer IX/Udayana Kolonel Inf J Hotman Hutahaean mengatakan, tidak benar bahwa timnya berencana melatih anggota geng dengan pelatihan senjata dalam program Bela Negara.
Pernyataan itu disampaikannya untuk meluruskan pemberitaan media asing dengan artikel "Gangster di Bali Akan Diberikan Latihan Senjata".
"Kodam IX /Udayana tidak pernah berencana menyelenggarakan kegiatan pelatihan Bela Negara bagi komponen masyarakat yang disertai dengan pelatihan penggunaan senjata api, terlebih jika pelatihan tersebut diberikan kepada kelompok masyarakat yang dikategorikan preman yang kemudian oleh media asing disebut sebagai gangster," kata Hotman di Denpasar, Bali, Rabu (15/6/2016).
Ia menyatakan bahwa Kodam IX /Udayana akan melaksanakan pelatihan Bela Negara hanya untuk kalangan pelajar sekolah menengah tingkat atas dan mahasiswa.
Pelatihan Bela Negara bagi generasi muda ini bertujuan membina dan membentuk generasi muda bangsa Indonesia yang berkepribadian, berakhlak mulia, disiplin, terampil, dan memiliki semangat serta kesadaran Bela Negara.
Ia menyatakan, dalam pelatihan Bela Negara untuk generasi muda itu, tidak ada pemberian materi pengenalan atau penggunaan senjata api.
Ia juga mengatakan bahwa program Bela Negara bagi anggota organisasi kemasyarakatan masih berupa wacana. Hal itu menunggu persetujuan dan dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi Bali.
(Baca Gubernur Bali Sambut Baik Rencana Ikutkan Ormas dalam Bela Negara)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.