Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diserang Buaya 3 Meter, Rusli Melawan dengan Tangan Kosong

Kompas.com - 02/06/2016, 19:47 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Rusli (34) tidak menyangka ketika buaya sepanjang 3 meter hendak menyerangnya di kolong rumahnya, Pangkalan Posal, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Ia selamat setelah melawan buaya itu meski dengan tangan kosong.

Peristiwa itu terjadi ketika Rusli tengah membersihkan tali rumput laut untuk ratusan warga Pangkalan Posal. Pekerjaan itu dilakukannya hampir setiap sore karena sebagian besar dari mereka adalah petani rumput laut.

Sore tadi, sekitar pukul 16.00 Wita, tiba-tiba ada seekor buaya besar datang dari arah laut. Ia masuk kolong rumah dan langsung mengincar pinggang Rusli.

Untunglah Rusli berhasil mendorong moncong buaya itu hingga jari manis tangan kanannya terluka. Melihat buaya akan kembali menyerangnya, Rusli buru-buru naik ke atas jembatan rumahnya.

"Setelah naik mau ambil tombak, baru tahu betis kanan saya robek sehingga mendapat 6 jahitan," ujarnya, Kamis.

Warga Pangkalan Posal sebetulnya sudah tidak asing dengan keberadaan buaya sepanjang 3 meter tersebut. Reptil itu sudah ada di sana sejak masih kecil dan terbiasa berjemur di kolong rumah warga.

Warga sesekali melemparkan telur ayam ke buaya tersebut. Sebagian warga percaya bahwa mengusik buaya tersebut akan mendatangkan bahaya.

"Sebagian warga percaya kalau membunuh buaya tersebut akan mendatangkan bencana seperti beberapa tahun silam, Sungai Bolong banjir hingga membawa korban," ujar Samsudin, petani rumput laut di sana.

Hampir seluruh anak kecil di Pangkalan Posal tahu bahwa buaya itu suka makan tikus dan kucing. Namun, mereka sering mandi di laut meski buaya itu sewaktu-waktu bisa menyerang mereka.

Samsul (12) mengaku banyak memiliki foto buaya tersebut dari kecil hingga besar. Dia juga sempat memergoki buaya tersebut memangsa kucing.

"Waktu ada kucing jatuh dari atap ke laut, buaya itu langsung melompat menyergap. Kadang buaya itu memakan tikus yang banyak di kolong rumah," ujar Samsul.

Setelah kejadian sore tadi, warga berharap pemerintah daerah berupaya memindahkan buaya tersebut ke daerah yang lebih aman sebab di kampung itu banyak anak kecil.

Warga sebetulnya resah dengan keberadaan binatang liar itu sejak setahun terakhir. Namun hingga kini belum ada tindakan pemerintah daerah untuk memindahkan buaya tersebut.

"Kita khawatir, kalau anak-anak tadi yang diserang, pasti sudah ada korban. Kita minta pemerintah daerah memindahkan ke tempat lain," ujar Samsudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com