Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Kerja Ridwan Kamil Persiapkan Peringatan Hari Pidato Bung Karno

Kompas.com - 30/05/2016, 17:38 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kota Bandung ditunjuk sebagai tuan rumah Peringatan Hari Pidato Bung Karno dan Hari Kelahiran Pancasila pada Rabu (1/6/2016) lusa. Pemerintah Kota Bandung pun mulai berbenah untuk menyambut kedatangan rombongan Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat penting lainnya.

Senin (30/5/2016) siang, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sempat berkeliling di seputar Gedung Merdeka hingga ke Penjara Banceuy di Jalan Banceuy. Ia tampak serius memeriksa kelengkapan aksesori di seputar Jalan Asia Afrika agar tampak lebih rapi.

Ridwan sangat teliti memeriksa semua sudut di Jalan Asia Afrika, mulai dari bola batu yang bergeser dari tempatnya hingga pot bunga yang tampak kotor di penjara Banceuy.

"Pak Arif (Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung), tolong itu pot bunga dibersihkan, kotor sekali. Itu juga kabel jangan dibiarkan melintang," ucap Ridwan saat memantau kondisi Penjara Banceuy.

Ia mengatakan, persiapan secara detail dan teliti itu ditujukan untuk memberikan penghormatan kepada para tamu undangan dan Bung Karno.

Sebagai penyelenggara, Ridwan merasa memiliki tanggung jawab hingga hal-hal teknis. Hal ini juga dilakukannya saat Bandung menjadi tuan rumah seabad Konferensi Asia Afrika tahun lalu.

Dia menambahkan, sifat perfeksionis ini sengaja ditularkan kepada anak buahnya agar mengerjakan sesuatu dengan detail, baik untuk hal kecil maupun besar.

"Mata saya sampai ada kantungnya karena siang malam memastikan hal kecil. Maksudnya agar tidak ada hal yang mengganggu. Detail, karena pada dasarnya saya ingin melatih warga birokrasi saya, jangan asal-asalan. Kalau kerja itu harus sempurna, perfeksionis," ujarnya.

Persiapan mendetail itu juga dilakukan untuk menyambut Presiden Joko Widodo, yang belum pernah berkunjung ke penjara Banceuy. Penjara itu merupakan saksi bisu lahirnya pergerakan rakyat Indonesia, di mana Bung Karno menyusun pidato pembelaan berjudul "Indonesia Menggugat" saat ia menjadi tahanan di sana.

"Kita mengupayakan agar ada napak tilas, jalan kaki, sembilan menit dari Gedung Merdeka ke sini," kata Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com