Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Ramadhan, Warga di Bangka Barat Gelar Perang Ketupat

Kompas.com - 28/05/2016, 11:49 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, masyarakat Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, kembali menggelar festival perang ketupat.

Tradisi yang digelar setiap tahun ini telah diusulkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagai warisan peninggalan sejarah tak benda (intangible).

“Perang ketupat dilaksanakan besok, Minggu (29/5/2016) di Pantai Pasir Kuning, Tempilang, Bangka Barat. Ini adalah tradisi yang melambangkan kebersamaan dan sikap menentang penindasan,” kata Kabag Humas Pemprov Bangka Belitung, Muhammad Ali, kepada Kompas.com, Sabtu (28/5/2016).

Tradisi perang ketupat kini telah menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Bangka Belitung. Pembukaan festival selalu dihadiri kepala daerah tingkat kabupaten maupun provinsi

Menurut Ali, selain mendaftarkan festival perang ketupat di Kemendikbud, pemprov juga melakukan kajian agar warisan budaya ini masuk ke studi muatan lokal siswa di sekolah.

“Melestarikan budaya tak hanya dengan membangun fasilitas, tapi juga dengan menanamkannya melalui pendidikan di sekolah,” ujar Ali.

Beberapa sumber menyebutkan, perang ketupat tidak hanya menyimbolkan nuansa Ramadhan melalui ketupat, tetapi juga simbol perlawanan terhadap para perompak atau bajak laut yang berusaha menjarah Desa Tempilang, tempo dulu.

Adapun festival perang ketupat dilaksanakan di lapangan terbuka di pinggir pantai dengan dua kelompok yang saling berhadap-hadapan. Setiap kelompok akan saling melempar ketupat kepada lawannya dengan durasi waktu sepuluh menit. Ada tiga babak perang ketupat yang dipersiapkan panitia acara.

Uniknya, sebelum perang ketupat dimulai, seorang dukun akan membaca mantera diikuti para pengikutnya yang akan kesurupan. Para peserta pun akan disiram menggunakan air yang telah dijampi-jampi, agar tak merasa sakit saat terkena lemparan ketupat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com