Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DAMRI Bertanggung Jawab atas Kecelakaan Bus yang Ditumpangi Puluhan Polisi

Kompas.com - 24/05/2016, 06:20 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Perum DAMRI menyatakan bertanggung jawab sepenuhnya terkait musibah kecelakaan tunggal yang dialami salah satu busnya bernomor polisi KB 7644 SL yang ditumpangi puluhan anggota Satuan Brimob Polda Kalbar.

Pernyataan tersebut disampaikan General Manager Perum DAMRI Stasiun Pontianak Bambang BP kepada awak media saat menjenguk korban di Rumah Sakit Antonius, Pontianak, Senin (23/5/2016).

Sebelumnya diberitakan, sebuah bus DAMRI yang mengangkut puluhan polisi masuk ke jurang sedalam lima meter akibat rem tidak berfungsi dengan baik di Jalan Trans Kalimantan Km 35, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, Minggu (22/5/2016), sekitar pukul 14.30 WIB.

Baca juga: Rem Blong, Bus yang Ditumpangi Puluhan Polisi Masuk Jurang

"Kami akan bertanggung jawab sepenuhnya membiayai pengobatan para pasien yang menjadi korban kecelakaan," ungkap Bambang.

Setelah mendapatkan informasi kecelakaan itu, imbuh Bambang, pihaknya langsung mengirimkan petugas untuk melakukan evakuasi dan berkoordinasi dengan kepolisian.

"Tadi malam semua korban sudah sampai di rumah sakit, tiga di antaranya di RS Antonius, sedangkan dua korban lainnya ke RS Anton Soedjarwo Biddokkes Polda Kalbar," jelasnya.

Sementara itu, korban lainnya yang mengalami luka ringan hanya dirawat di Puskesmas Nanga Tayap.

Bambang menambahkan, saat terjadinya kecelakaan, bus tersebut mengangkut 26 penumpang yang terdiri dari 23 anggota Brimob dan 3 penumpang umum, ditambah sopir dan kernet sehingga total menjadi 28 orang.

Tiga penumpang umum tersebut naik dari Simpang Runtu, Pangkalan Bun, dengan tujuan Pontianak. Sedangkan 23 anggota Brimob naik dari daerah perbatasan Kalbar-Kalteng.

"Bus DAMRI maksimal mengangkut 29 orang, sedangkan pada saat itu bus hanya terisi 28 orang," jelasnya.

Berdasarkan keterangan dari sopir, rem bus terasa keras, bukan blong seperti yang diberitakan.

"Saat saya tanya sopir, bus dalam posisi gigi empat saat turun tanjakan. Sementara sopir tidak sempat lagi mengganti ke gigi rendah dan bus sudah melaju kencang. Saat itu, sopir juga sudah menginjak kopling yang membuat posisi gigi bus menjadi netral dan bus melaju semakin kencang sehingga menjadi tidak terkendali dan akhirnya masuk ke jurang," paparnya.

Untuk memastikan penyebab pasti terjadinya kecelakaan tersebut, pihaknya bersama pihak terkait masih melakukan evaluasi di lokasi kejadian.

"Saat ini kami masih melakukan evaluasi penyebab sebenarnya dari kecelakaan yang terjadi tersebut," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com