Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan Pria yang Diduga Lakukan Penembakan Misterius di Magelang

Kompas.com - 09/05/2016, 18:57 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor Magelang Kota telah mengamankan seorang pria berinisial SS alias P yang diduga melakukan serangkaian penembakan misterius di Kota Magelang, Jawa Tengah.

SS diamankan di sebuah rumah dekat tempat tinggalnya di Kampung Rejosari, Kelurahan Magersari, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Kamis (5/5/2016) malam.

Kepala Polres Magelang Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Edi Purwanto mengatakan, SS berstatus terperiksa. Polisi masih mengumpulkan alat bukti untuk menetapkan tersangka.

"Saya masih menduga dulu, kalau sudah lengkap bisa statusnya naik (jadi tersangka), tapi sejauh masih diperdalam," kata Edi ditemui di Mapolres Magelang Kota, Senin (9/5/2016).

Polisi telah meminta keterangan dari 45 orang saksi untuk menggali data dan fakta terkait kasus yang sudah terungkap sejak medio April 2016 itu.

Menurut Edi, ada kasus tindak pidana lain yang menjerat SS alias P sehingga ia harus diamankan. Pria itu juga diduga terlibat kasus penganiayaan dan pengeroyokan di sekitar tempat hiburan di pertigaan Bayeman, tidak jauh dari lokasi penembakan misterius di Jalan Pemuda (Pecinan) dan Jalan Tidar.

"Ada unsur pidana lain yang diduga dilakukan SS alias P, yakni kasus dugaan penganiayaan di tempat hiburan di dekat lokasi penembakan, pada 18 April 2016. Ada saksi, alat bukti, serta ada korban dengan luka permanen," kata dia.

Pada kasus tersebut, SS juga disinyalir melakukan penembakan menggunakan senapan angin hingga melukai korban.

Saat diperiksa, SS tidak mengelak bahwa dirinya telah melakukan penembakan di depan tempat hiburan itu.

"Pada kejadian itu juga ada penembakan, senapan anginnya mengenai helm dan pipi korban, ada saksi juga," kata Edi.

Dari tangan SS, polisi mengamankan samurai dan senapan angin yang saat ini masih diteliti oleh ahli apakah jenis airsoft gun atau airgun.

Edi menyatakan bahwa polisi belum dapat mengaitkan kasus penembakan yang dilakukan SS itu dengan serentetan penembakan di tiga tempat di Magelang pada 6-20 April 2016.

"Kasus ini PR berat bagi kami, mohon doa restunya masyarakat agar kami bisa mengungkapnya," kata Edi.

Sementara itu, sejumlah personel polisi masih melakukan penjagaan di kawasan Pecinan sepanjang Jalan Pemuda Kota Magelang. Penjagaan ini sebagai antisipasi kejadian serupa serta memberikan rasa aman kepada masyarakat yang sedang beraktivitas di pusat perekonomian tersebut.

Serentetan penembakan misterius itu terjadi di tiga lokasi, yakni Jalam Pemuda, Jalan Ikhlas, dan Jalan Tidar. Ada 12 orang perempuan dan seorang laki-laki yang melapor menjadi korban penembakan itu.

Polres setempat telah membentuk tim khusus, dibantu oleh tim dari Polda Jawa Tengah untuk mengungkap kasus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com