Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UKSW Menangi 4 Kategori Kontes Robot Sepak Bola dan Pemadam Api

Kompas.com - 26/04/2016, 21:28 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Kerja keras Tim Robotics Research Center (R2C) Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) yang menjadi wakil Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) Regional 3 berbuah manis.

Dalam laga yang berlangsung di Universitas Diponegoro tanggal 21 sampai 23 April lalu, 4 piala diboyong pulang R2C. Piala tersebut adalah Juara 1 Divisi Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI), Inovasi Terbaik KRSBI, Juara 2 Divisi Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Tipe Beroda dan Juara Harapan Divisi KRPAI Tipe Berkaki.

Tim R2C dan dosen pembimbing berkesempatan bertemu dengan Rektor UKSW, John A Titaley dan Pembantu Rektor III Arief Sadjiarto di ruang Bina Karya, Selasa (26/4/2016) sore.

Dalam pertemuan yang berlangsung akrab ini, mahasiswa berbagi cerita kepada Rektor dan Pembantu Rektor bidang kemahasiswaan bagaimana perjalanan mereka di pentas robot regional lalu dan persiapan untuk maju ke tingkat nasional, Juni mendatang.

Dalam kesempatan tersebut, rektor menyampaikan ucapan selamat untuk tim R2C yang berhasil mempertahankan tradisi kemenangannya.

"Selamat untuk juara yang diraih. Kalian kembali membuktikan UKSW menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta yang bisa meraih juara satu. Kalau kita perhatikan juara satu lainnya diraih perguruan tinggi negeri. Ini menjadi pencapaian yang menggembirakan, membuktikan kalau kita bisa," tutur John.

9 gol dan algoritma baru

Robot R2C-R9 selain meraih juara 1KRSBI dan penghargaan inovasi terbaik juga menjadi robot yang mencetak gol terbanyak.

"Total sembilan gol dicetak robot R2C-R9. Robot dari universitas lain tidak ada yang mencetak gol seperti kita. Robot lainnya hanya bisa mencetak gol lewat tendangan finalti," kata Anton Suprayudi, salah seorang anggota R2C.

Di laga final, R2C-R9 berhasil mengalahkan Al-Aadiyaat, robot dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan skor akhir 3-0. Peristiwa dramatis juga sempat dialami Tim R2C di divisi sepak bola. Tim harus mengganti algoritma hanya dalam hitungan jam karena ada kesalahpahaman ukuran bola.

"Kesalahpahaman baru kita tahu di hari pertama lomba. Ukuran bolanya ternyata berbeda dengan yang di technical meeting. Otomatis algoritma yang kita siapkan selama tiga bulan tidak terpakai. Kita akhirnya harus menyusun algoritma baru yang segera dibuat di Jumat pagi. Puji Tuhan semua bisa berjalan lancar," cerita Anton.

Algoritma inilah yang mengantar robot R2C-R9 menjadi top score di laga KRSBI regional 3 tahun ini. Tim R2C-R9 yang terdiri dari Evan Narendra Angragani, Bangkit Meirediansyah, Novembri Priyadmaji Widi Nugroho, Anton Suprayudi, Yohanes Haryu Danta, Andika Sukma Deryawan, Yonathan Darwinto Santoso, Ane Cornelia dan dibimbing oleh Daniel santoso, MS ini berhasil mempertahankan prestasi yang sama sebagai juara 1 KRSBI Regional 3.

Di divisi KRPAI Beroda, robot R2C-EOS harus mengakui keunggulan Al-Falah dari Universitas Gadjah Mada.

"Kita kurang beruntung dari segi waktu di sesi pertama. Ada baut yang agak kendor juga," tutur Feliks Wida Satyamarda, anggota R2C-EOS yang juga koordinator Tim R2C.

Tim ini juga diperkuat oleh Solafide Dwi Suyono, Albert Christianto, Samuel Victor Iriyanto dan Dani Septya Ardhian dengan dosen pembimbing Gunawan Dewantoro.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com