Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluru Gotri Diduga Milik Penembak Misterius Ditemukan

Kompas.com - 22/04/2016, 15:39 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Kepolisian Resor (Polres) Magelang Kota telah mengamankan sebuah gotri atau peluru yang diduga dipakai oleh penembak misterius di kawasan Pecinan, Jalan Pemuda, Kota Magelang.

Kepala Polres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto menyatakan, peluru tersebut bukan standar Polri maupun TNI, melainkan peluru yang biasa dipakai oleh masyarakat umum untuk berburu.

"Kami amankan gotri (peluru) yang diambil dari lokasi kejadian. Gotri itu bukan standar Polri maupun TNI atau di bawahnya, tetapi peluru yang biasa dipakai oleh orang umum, seperti untuk berburu burung," ujar Edi, Jumat (22/4/2016).

Menurut Edi, gotri tersebut menjadi barang bukti untuk mengungkap siapa pelaku penembakan yang meresahkan warga Kota Magelang, terutama wanita, tiga hari terakhir ini.

Penyelidikan awal, lanjut Edi, pelaku penembakan misterius itu menggunakan senapan angin (airsoft gun) yang telah dimodifikasi. Jenis senjata ini biasa dipakai oleh masyarakat umum untuk berburu dan olahraga menembak

(Baca juga: Penembak Misterius Beraksi Malam Hari, 6 Perempuan Jadi Korban)

Edi mengatakan, sejauh ini pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi serta lima orang korban. Kelima korban itu sebagian besar merupakan karyawan pertokoan di kawasan pusat perbelanjaan itu dan pejalan kaki.

"Ini yang masih kita belum tahu, kenapa rata-rata korbannya wanita. Kejadiannya sore menjelang malam saat toko-toko mulai tutup," kata dia.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, rata-rata korban mengalami luka ringan di bagian pinggang ke bawah. Ada yang luka sobek, lebam, dan bengkak.

"Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Semoga kami segera dapat mengungkap pelaku dan motif penembakan tersebut," kata Edi.

(Baca juga: Buru Penembak Misterius di Magelang, Polisi Periksa Lima Saksi)

Kepala Satuan Reskrim Polres Magelang Kota AKP I Wayan Suhendar menyatakan, pihaknya telah menyebarkan sejumlah personel polisi untuk mengintai kawasan Pecinan.

Langkah tersebut dilakukan guna mencegah supaya tidak ada lagi korban yang terluka. Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk waspada, tetapi tetap tenang.

"Kasus ini masih dalam penyelidikan siapa yang berbuat ulah. Kami imbau masyarakat untuk waspada, tetapi tetap tenang," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com