Kios Pasar Jadi Tempat Tinggal, Risma Perintahkan Segera Bongkar

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali kota Surabaya Tri Rismaharini memberi tenggat waktu satu hari kepada para pedagang Pasar Keputran untuk segera membersihkan gubuk-gubuknya di lantai dua pasar tersebut.

Jika gubuk-gubuk tersebut belum juga dibersihkan hingga Kamis (21/4/2016), Risma mengatakan, Pemkot akan membersihkan secara paksa.

"Besok harus sudah bersih. Jika belum, terpaksa kami sendiri yang akan membongkarnya," kata Risma saat meninjau lantai 2 Pasar Keputran bersama forum Muspida Surabaya, Selasa (19/4/2016) malam.

Penertiban tempat pedagang di lantai 2 Pasar Keputran kata Risma adalah upaya mengembalikan pasar pada fungsinya. Selama ini, lantai dua pasar Keputran dipakai pedagang untuk tempat tinggal sehingga banyak pedagang yang masih berjualan di trotoar sekitar Pasar Keputran. 

"Kalau lantai dua difungsikan maksimal, saya yakin yang di trotoar bisa masuk semuanya sehingga tidak membuat macet saat malam hari," tambahnya.

Di lantai dua pasar tradisional di tengah kota Surabaya itu, mereka membuat kamar-kamar non permanen dari kayu untuk tidur di samping lapak jualan mereka.

Perusahaan Daerah Pengelola Pasar Surabaya sudah memberikan sosialisasi sejak dua pekan terakhir.

Nizar, salah satu pedagang mengaku kecewa atas kunjungan Risma dan rombongan malam itu, karena mereka sama sekali tidak diberi waktu untuk berdialog langsung terkait penertiban itu.

"Kami belum pernah diajak berdialog, bagaimana solusinya, lalu kami dipindah kemana setelah ditertibkan," ucapnya.

(Baca juga: Risma: Saya Wali Kotanya Orang Gila)