Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Lion Air Mengaku Telantar 24 Jam di Bandara Pattimura

Kompas.com - 19/04/2016, 13:56 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Ratusan calon penumpang maskapai penerbangan Lion Air telantar di Bandara Internasional Pattimura Ambon, Selasa (19/4/2016).

Lees, salah seorang calon penumpang Ambon tujuan Fakfak mengaku dia dan 17 rombongan lainnya telantar sejak Senin kemarin. Ironisnya tidak ada konpensasi yang diberikan pihak maskapai kepada mereka.

“Kami telantar sudah dari Senin kemarin. Kami sudah berada di sini sejak subuh, tapi tidak juga ada pesawat yang mengangkut kami,” ujarnya kepada Kompas.com melalui telepon selulernya, Selasa sore.

Dia mengatakan, beberapa calon penumpang sempat protes ke pihak Lion Air yang berada di bandara. Namun kata pihak manajemen, pesawat tidak dapat berangkat dengan alasan cuaca buruk. Padahal, kata dia, sejumlah penerbangan lain malah tetap terbang menuju Fakfak.

“Kami dan beberapa penumpang protes tapi alasan mereka katanya cuaca buruk. Jujur pak pelayanan Lion Air sangat buruk sekali,” ujarnya kesal.

Dia mengatakan, para penumpang sempat meminta konpensasi dari pihak Lion Air, namun permintaan itu tidak ditanggapi.

"Kami rombongan memang pesan tiket langsung dari Fakfak, dan saat kami meminta konpensasi, manajemen Lion Air di sini biang itu bukan tanggung jawab mereka,” katanya.

Akibat buruknya pelayanan Lion Air tersebut, Lies mengaku dia dan 17 orang rombongannya harus mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk menginap di penginapan bandara dan juga biaya makan.

"Jangankan makanan pak, roti saja tidak diberikan kepada kami. Bayangkan, kami harus menyewa penginapan jutaan rupiah untuk tidur, jadi sama sekali kami tidak dapat konpensasi apapun,” ujarnya.

Lies mengaku dia dan 17 orang rombongannya yang terdiri dari para siswa SMA Negeri 1 Fak-Fak datang di Ambon untuk mengikuti lomba Olimpiade sians Fisika dan Matematika yang digelar Kementerian Pendidikan di SMA Negeri 1 Ambon.

Selain penumpang tujuan Fakfak, dia mengaku ratusan penumpang jurusan lainnya juga telantar dan tidak mendapatkan konpensasi apapun.

"Ada banyak penumpang tujuan lainnya juga yang saat ini ada bersama kami dan tidak bisa berangkat, memang tidak kelihatan pesawat Lion Air dari kemarin di sini, mungkin dicarter ke tempat lain,” sebutnya.

Sementara itu, manajemen Lion Air yang dikonfirmasi Kompas.com terkait masalah tersebut tidak bisa dihubungi. Kompas.com saat ini masih berusaha untuk meminta konfirmasi ke manajemen Lion Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com