Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

61 Orang Meninggal dalam 45 Hari, Komnas HAM Terjunkan Tim ke Tuban

Kompas.com - 13/04/2016, 19:52 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menerjunkan tim beranggotakan tujuh personel terkait meninggalnya 61 warga Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Tuban, Jawa Timur (Jatim), dalam rentang waktu 45 hari.

Mereka disebar ke beberapa tempat untuk mencari data dan fakta di lapangan, yang dianggap mendukung proses investigasi, termasuk ke beberapa desa yang dinilai masuk dalam ring satu perusahaan semen, yang banyak "menjamur" di Kabupaten Tuban.

"Kami ada tujuh orang, yang langsung berangkat dari Jakarta sejak Senin (11/4/2016) kemarin. Namun, kami baru efektif bekerja mencari dan mengumpulkan data di lapangan, mulai hari Selasa (12/4/2016)," ujar Hartono, salah satu personel tim Komnas HAM, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/4/2016).

"Tujuan kami memang tidak hanya menguak fenomena di Desa Karanglo, tetapi juga desa lain yang ada di ring satu mengenai dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan semen," lanjut dia.

Tim Komnas HAM dibagi menjadi dua tim. Tim pertama, fokus mencari data pengakuan dari keluarga korban yang meninggal dunia. Sementara itu, satu tim lainnya memfokuskan pencarian data terkait dampak-dampak dari aktivitas perusahaan semen dan pertambangan.

Menurut jadwal, tim akan bekerja sampai Kamis (14/4/2016) besok.

"Kami sudah bertemu dengan Kepala Desa Karanglo (Sunandar), tetapi mohon maaf data dan fakta yang sudah kami temukan belum bisa kami beberkan saat ini. Sebab, data dan fakta yang kami temukan baru akan dapat kami beberkan kepada publik setelah kami bertemu dengan Bupati dan jajaran Muspika setempat," ucap Hartono.

Rencananya, tim Komnas HAM bersama dengan perwakilan dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jatim akan bertemu dengan Bupati dan jajaran Muspika Tuban, Kamis (14/4/2016) besok, bertepatan dengan hari terakhir tugas tim Komnas HAM di Tuban.

Pada praktiknya di lapangan dalam mencari data dan fakta, tim juga didampingi oleh salah satu Komisioner Komnas HAM, Muhammad Nurkhoiron. Namun, berbeda dengan tim yang sudah beraktivitas mulai Selasa, Nurkhoiron baru datang ke Tuban dari Jakarta hari ini.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Walhi Jatim Ony Mahardika mengatakan, pihaknya sengaja merangkul Komnas HAM agar dapat mengetahui secara langsung data dan fakta yang terjadi di lapangan terkait fenomena tersebut.

Data dan fakta yang akan ditemukan oleh tim dari Komnas HAM nantinya akan dijadikan sebagai pembanding hasil yang sudah ditemukan oleh Walhi Jatim. (Baca: Soal Meninggalnya 61 Orang di Tuban, Walhi Gandeng Komnas HAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com