Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Padi Merugi, Petani Asal Pinrang "Nyambi" Jadi Kurir Narkoba

Kompas.com - 08/04/2016, 06:01 WIB
Suddin Syamsuddin

Penulis

PAREPARE, KOMPAS.com - Kepolisian Polsek Kawasan Pelabuhan Nusantara (KPN) Kota Parepare membekuk seorang penumpang kapal karena membawa 1 kilogram sabu di Pelabuhan Nusantara Parepare.

"Pada hari Senin tanggal 4 April 2016, personel KPN mencurigai seseorang yang turun dari kapal. Saat digeledah, anggota kami menemukan 1 kilogram sabu yang diikat kain pada pinggang Baharuddin, warga Kabupaten Pinrang," jelas Kapolres Parepare AKBP Alan Gerit Abbast saat gelar konfrensi pers di Mapolres Parepare, Sulawesi Selatan, Kamis (7/4/2016).

Kemudian dari hasil pengembangan, polisi mengamankan 5 tersangka lainnya di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, dan salah satunya di Kota Makassar bernama Kasman. Kasman berperan sebagai pengatur pengiriman paket sabu dari Filipina, melalui Malaysia dan ke Pinrang.

"Tiga warga Pinrang di antarnya Baharudin, Akbar dan Kasman, telah ditetapkan jadi tersangka. Sementara tiga gembong lainnya, yakni Andi Ukkas, warga Sidrap, Amiruddin dan Andis, masih dilakukan pendalaman tentang keterlibatannya," jelas Alan.

Sementara itu, Akbar, salah seorang pelaku yang berprofesi sebagai petani di Desa Awang-awang, Kecamatan Sawitto, mengaku menjadi kurir sabu sabu untuk mencari tambahan penghasilan.

"Menjadi Petani di Pinrang sungguh memprihatinkan. Pemerintah kurang memperhatikan petani. Gabah rusak, malah harga kian anjlok. Terpaksa saya nyambi jadi kurir," kata Akbar di depan penyidik Polres Parepare.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com