GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Selama hampir satu bulan terakhir, nelayan di wilayah Gunungkidul, Yogyakarta, tidak dapat melaut karena gelombang tinggi di pesisir selatan.
Beberapa nelayan yang tetap melaut saat cuaca sedikit membaik tidak mendapatkan penghasilan yang sebanding karena hasil tangkapan ikan sangat sedikit.
"Cuacanya tidak bersahabat, angin kencang, ombaknya juga tinggi," ujar Rujimantoro, salah satu nelayan Pantai Ngandong, Gunungkidul, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/4/2016).
Menurut dia, kondisi itu sudah terjadi sejak sekitar satu bulan lalu. Cuaca sempat membaik selama beberapa hari, tetapi kemudian kembali memburuk.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Gunungkidul tersebut mengungkapkan, nelayan enggan melaut karena alasan keselamatan. Ombak tinggi bisa menyebabkan perahu kandas.
Kalaupun nelayan tetap melajut, ikan yang didapat tidak akan banyak. Penghasilan nelayan tidak lebih besar dari ongkos untuk melaut.
"Kapal kita jenis jangkung, kondisi seperti ini jelas tidak mungkin. Nekat, akan besar pasak dari pada tiang, ya nangis," ujarnya.
Saat ini, Rujimantoro dan beberapa nelayan hanya bisa menunggu hingga cuaca dan gelombang benar-benar membaik.
Saat ditanya harapannya di Hari Nelayan Nasional, Rujimantoro mengaku menginginkan agar pemerintah tidak hanya memperhatikan nelayan kapal besar, namun juga nelayan kecil.
"Perhatikan kami ini, nelayan kapal kecil. Sejak adanya peraturan hibah maupun bansos dihentikan, kita sekarang seperti tidak diperhatikan lagi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.