Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Keluhkan Singkatnya Durasi Ujian Nasional Matematika

Kompas.com - 05/04/2016, 11:00 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Ujian nasional (UN) mata pelajaran matematika baru saja berakhir, Selasa (5/4/2016). Banyak siswa mengeluhkan durasi waktu yang singkat. Mereka menilai dengan waktu yang tersedia tak cukup untuk mengerjakan semua soal.

"Tadi ujian matematika. Terasa harus buru-buru mengerjakan soal satu per satu," kata Fitriah, peserta UN dari kelas IPA di SMA Negeri 2 Pangkalpinang, kepada Kompas.com, Selasa (5/4/2016).

Sebanyak 40 soal matematika harus diselesaikan dalam waktu 120 menit. Peserta merasa tidak siap karena banyak soal baru yang belum pernah diajarkan di sekolah.

"Satu soal bisa habis sepuluh menit. Kami harus menghitung di kertas buram, tak terasa waktu sudah habis," ujar Fitriah.

Peserta lainnya, Lukman, yang juga mantan ketua OSIS SMA Negeri 2 Pangkalpinang, juga mengeluhkan jatah waktu ujian yang dinilai singkat.

"Soal-soalnya tak ada masalah, tapi waktunya terasa singkat," kata Lukman.

Bahkan sejumlah peserta lainnya mengaku stres begitu keluar dari ruangan ujian.

Guru Pengawas, Sri Wantoro, membenarkan adanya kesulitan peserta ujian dalam mengerjakan soal matematika.

"Kadang siswa untuk soal tertentu sudah tahu rumusnya, tapi belum tentu ketemu jawabannya," ungkap Sri Wantoro.

Terkait waktu yang dikeluhkan siswa, lanjut Sri Wantoro, tak bisa ditambah dan dikurangi lagi.

"Ujian kan waktunya harus dibatasi" pungkasnya.

UN di SMA Negeri 2 Pangkalpinang dilakukan sistem tertulis dengan 189 peserta yang terdiri dari 77 peserta IPA dan 112 peserta IPS. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com