JAKARTA, KOMPAS.com - Boyolali menjadi salah satu provinsi di Jawa Tengah yang saat ini mengalami perkembangan cukup pesat.
Berada di jalur yang menghubungkan Semarang dan Surakarta, kota yang terkenal dengan slogan "Boyolali Tersenyum" ini berubah menjadi lebih modern dengan moto pembangunan proinvestasi.
Perkembangan Boyolali tiap tahun makin terlihat, mulai dari indsutri yang makin berkembang sampai jalan yang semakin besar. Perubahan paling signifikan saat ini adalah peralihan Kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) di bawah pimpinan Seno Samodro, Bupati Boyolali.
Menempati lahan seluas 13,8 hektar di kawasan Mojosongo, area ini bukan hanya menjadi kantor Pembkab saja, tapi juga pusat dan sentral keagamaan masyarakat Boyolali dengan dibangunnya lima tempat ibadah dari umat Islam, Kristen, Hindu, Katolik, dan Budha.
"Selain bangunan pemerintahan, saya juga buat lima rumah ibadah yang masing-masing mewakili lima agama yang ada di Indonesia. Ini satu-satunya ada lima tempat ibadah sekaligus dalam satu kompleks Pemkab," ucap Seno ketika bertemu Kompas.com, Boyolali, Senin (13/3/2016).
"Pembangunan kelima tempat ibadah ini menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Untuk Masjid Ageng yang berdiri megah dekat alun-alun menghabiskan dana Rp 6,6 miliar, sedangkan keempat lainnya masing-masing Rp 1 miliar. Untuk menunjang acara-acara keagamaan, pemerintah juga mensubsidi dana tahunan," paparnya.