Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Soroti Maraknya Peredaran Narkoba yang Masuk Melalui Perbatasan

Kompas.com - 23/03/2016, 19:40 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

ENTIKONG, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menyoroti maraknya peredaran narkoba yang masuk melalui jalur darat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kalimantan Barat.

Dalam kunjungan meninjau pembangunan PLBN, Jokowi mengatakan akan bertemu dengan sejumlah unsur pemerintah daerah untuk membahas permasalahan ini.

"Nanti saya akan bertemu dengan seluruh kapolres, dandim, kapolda, pangdam, untuk urusan ini. Baik itu narkoba, terorisme, atau berkaitan dengan masalah keamanan lainnya," kata Jokowi, Rabu (23/3/2016).

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Kalimantan Bagian Barat Saifulloh Nasution mengatakan, pembangunan PLBN terpadu ini diharapkan bisa meningkatkan pelayanan dan pengawasan yang dilakukan petugas Bea dan Cukai bisa lebih efektif dan efisien.

Nantinya, semua pegawai diharapkan bisa melaksanakan tugasnya dengan ketentuan prosedur yang ada.

"Teman-teman bisa lihat sendiri betapa tidak nyaman dan tertibnya melakukan pelayanan dan pengawasan. Ya, karena kondisi selama ini kurang memadai," kata Saifulloh.

Ia menambahkan, tingkat kerawanan penyelundupan di wilayah perbatasan sangat tinggi. Dalam enam bulan terakhir, setidaknya petugas Bea dan Cukai Entikong telah empat kali melakukan penindakan terhadap penyelundupan narkoba dari Malaysia ke Indonesia.

"Itu membuktikan jika perbatasan sangat rawan. Modusnya juga berbeda-beda," ungkap Saifuloh.

Ia menyebutkan, Bea dan Cukai sebetulnya memiliki alat-alat yang lebih canggih. Namun, alat itu rusak karena pengangkutannya kurang hati-hati.

Koordinasi dan sinergi antar-lembaga pun telah dilakukan untuk menekan dan menahan laju peredaran narkoba yang masuk melalui pintu perbatasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com