Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Kotak Hitam Helikopter Masih Dicari

Kompas.com - 21/03/2016, 10:10 WIB
PALU, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantio mengatakan bahwa kotak hitam helikopter milik TNI AD yang mengangkut 13 perwira dan prajurit TNI di Poso sedang dicari untuk mengetahui penyebab jatuhnya heli jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 itu.

"Sebab-sebab pasti kotak hitam sedang dicari dan tim investigasi sedang lakukan," kata Gatot setibanya di Palu, Senin (21/3/2016) pagi, untuk mengunjungi korban tragedi jatuhnya heli pada hari Minggu petang.

Gatot hadir di Palu mewakili Presiden RI Joko Widodo yang disebutnya sangat berduka cita atas musibah yang menimpa perwira dan prajurit TNI tersebut.

(Baca juga: Jokowi Berduka Cita Atas Jatuhnya Helikopter TNI di Poso)

Gatot mengatakan helikopter yang memuat 13 penumpang tersebut jatuh setelah terbang dari Napu. Heli, lanjutnya, berangkat dari Palu ke Napu untuk menghadiri pertemuan di daerah itu dihadiri Danrem 132 Tadulako Kol Inf Syaiful Anwar bersama sejumlah perwira lainnya.

Sementara itu, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi sebagai pengendali operasi Tinombala untuk mengejar terduga teroris Santoso di lembah Napu tidak berangkat karena ada kunjungan Komisi III DPR RI ke Palu.

Setelah dari Napu, pukul 17.05 WITA diputuskan berangkat ke Poso hendak bermalam di ibu kota Poso.

"Danrem dan rombongan 13 orang berangkat ke Poso pada pukul 17.15 Wita. Terbang sekitar 20 menit karena cuaca hujan lebat dan angin kencang heli jatuh," katanya.

(Baca juga: Helikopter TNI-AD yang Jatuh di Poso Dipakai untuk Kejar Kelompok Santoso)

Tidak ada satu pun penumpang yang selamat.

(Baca juga: Ini Identitas 13 Korban Helikopter Jatuh di Poso)

Dalam kunjungan ini, Gatot didampingi Gubernur Sulteng Longki Djanggola dan Kapolda Sulteng Rudy Sufahriadi serta sejumlah pejabat teras Mabes TNI dan BIN.

Kompas TV Helikopter TNI AD Jatuh, 13 Dilaporkan Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com