Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar: Bupati Ogan Ilir Terlibat Narkoba Memalukan, Ini Koreksi Besar

Kompas.com - 16/03/2016, 07:54 WIB
KOMPAS.com - Penangkapan Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi Mawardi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), Minggu (13/3/2016) malam, karena diduga menggunakan sabu dinilai memalukan dan memprihantinkan oleh Ketua DPP Golkar Tantowi Yahya.

Bukan hanya karena partai pengusung pasangan Nofiadi dan Ilyas Panji Alam dalam Pilkada Serentak 9 Desember 2015, Golkar adalah tempat Nofiadi bernaung sebagai kader.

"Terus terang ini kejadian yang memprihatinkan, dan memalukan. Ini sebagai koreksi besar Partai Golkar dalam melakukan penjaringan kader menuju konstelasi politik di Pilkada," kata Tantowi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/2/2016).

Menurut Tantowi, penangkapan bupati muda yang baru berusia 27 tahun itu menjadi catatan partai politik untuk melihat rekam jejak kader ‎sebelum direkomendasikan sebagai calon kepala daerah.

Partai politik, harap Wakil Ketua BKSAP, dapat bekerjasama dengan pihak terkait sebagai syarat calon kepala daerah ini.

"Bagaimana rekam jejak kader itu kan harus diketahui. Karena pengguna narkoba kan tidak ujug-ujug. Pasti ada data. Ini menyangkut orang banyak yaitu masyarakat pemilih maka partai harus bekerjasama dengan lembaga terkait untuk rekam jejak ini,"‎ katanya.

(Baca juga: PDI-P: Soal Bupati Ogan Ilir, Seharusnya Kalian Tanya 8 Bulan Lalu)

Tantowi menekankan tertangkapnya Ahmad tidak lama berselang setelah dilantik menjadi bupati. Hal itu, tegasnya, harus menjadi catatan penting partai politik.

"‎Itu harus dijadikan rujukan karena belum sampai sebulan setelah dilantik sudah ketangkap. Ini bukan hanya kerugian bagi partai, tapi masyarakat juga," katanya.

Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi sebelumnya ditangkap Badan Narkotika Nasional, Minggu malam, di kediaman pribadinya di Jalan Musyawarah III, Kelurahan Karanganyar Gandus, Palembang, Sumatera Selatan.

(Baca juga: Bupati Ogan Ilir Ditangkap berkat "Nyanyian" PNS Rumah Sakit Jiwa)

BNN menyebutkan telah mengintai gerak-gerik Nofiadi dan rekan-rekannya dalam tiga bulan terakhir.

Menurut seorang petugas BNN pusat ini, Nofiadi diketahui rutin memakai "nyabu" setiap hari. Sabu diperolehnya melalui orang kepercayaannya yang juga tercatat sebagai tetangga Noviadi.

"Orang yang jadi kurir ini namanya Murdani. Murdani ini ambil barangnya sama Ican. Biasanya setelah dapat barang (sabu-sabu), diletakan Murdani disebuah tempat di rumah Bupati ini. Barulah si Bupati ini mengambil sendiri barang sabu-sabu yang diletakan tadi," ujarnya.

(Baca juga: Bupati Ogan Ilir Diduga Pengguna Sekaligus Pengedar Narkoba)


Berita ini telah tayang di Tribunnews, Selasa (15/3/2016), dengan judul: Penangkapan Bupati Ogan Ilir Jadi Koreksi Golkar‎ Jaring Calon Kepala Daerah


Kompas TV Inilah Kronologi Penangkapan Bupati Ogan Ilir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com