Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda Menyerupai Cula Badak Disita di Bandara Supadio

Kompas.com - 15/03/2016, 21:27 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat menyerahkan sepenuhnya proses identifikasi benda berbentuk tulang yang menyerupai cula badak kepada WWF Indonesia.

Benda yang diduga cula badak tersebut, diamankan dari salah satu penumpang di Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Jumat (11/3/2016).

Kepala Balai KSDA Kalbar, Sustyo Iriyono mengungkapkan jika temuan dugaan cula badak itu berawal dari hasil scan x-ray di pintu masuk menuju terminal keberangkatan.

Saat itu, tas milik penumpang tersebut ditemukan benda mencurigakan. Petugas kemudian mengamankan benda yang dicurigai cula badak tersebut dan menyerahkan kepada BKSDA.

"Setelah disita, orangnya tidak ada dan meninggalkan barang miliknya itu kepada petugas di bandara. Jadi kita belum tahu asal usul benda tersebut, dan akan kita coba melacak melalui rekaman kamera CCTV," kata Sustyo, Selasa (15/3/2016).

Namun, hingga kini BKSDA belum dapat memastikan apakah benar itu cula badak atau bukan. Pihaknya bersama WWF Indonesia akan melakukan tes DNA terkait temuan tersebut.

"Kita belum bisa pastikan, dan harus di cek bersama Lembaga Eijkman yang akan melakukan te DNA dan WWF Indonesia akan mencoba mengidentifikasinya," kata Sustyo.

"Jika benar itu cula badak, kita akan lacak asal usulnya. Karena bisa saja badak ini berasal dari wilayah Kalbar, seperti temuan WWF Indonesia di wilayah Kutai Barat, Kalimantan Timus," tambah Sustyo.

Program Manager WW Indonesia-Kalimantan Barat, Albertus Tjiu mengungkapkan, pihaknya harus melakukan kajian dan serangkaian tes untuk memastikan apakah benda tersebut adalah cula badak atau bukan.

Jika hasil tes DNA atas temuan barang tersebut memang merupakan cula badak itu, itu bisa menjadi titik terang adanya jejak Badak di Kalbar.

Jenis badak yang ada di Indonesia diketahui hanya terdapat dua jenis, yaitu Badak Jawa dan Badak Sumatera.

Albertus menambahkan, WWF Indonesia pernah melakukan serangkaian survei Orangutan di Kalimantan Timur pada tahun 2013. Dalam survey tersebut, peneliti menemukan adanya jejak badak, dan ternyata jenis badak sumatera.

"Saat penelitian tersebut, ditemukan adanya jejak badak, dan setelah diteliti, ternyata badak sumatera," kata Albertus.

Berdasarkan identifikasi wilayah jelajah, badak yang ditemukan di daerah Kutai Barat tersebut masih berada dalam satu hamparan (landscape) dengan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com