Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersepeda di Medan, Turis Kanada Jadi Korban Perampasan

Kompas.com - 14/03/2016, 22:04 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - John Douglas (52), seorang turis asal negara Kanada menjadi korban perampasan di Jalan Medan, Pematangsiantar, Sumatera Utara, Senin (14/3/2016).

John sempat melapor ke Polres Pematangsiantar, namun laporannya tak diterima karena dia tidak ingat nomor seri handphone, barang yang dicuri pelaku.

John mengaku, sebelumnya dia pada pukul 11.00 WIB, baru saja mengurus dokumen keimigrasian di Kantor Imigrasi, Jalan Medan Nagori Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.

Dengan menaiki sepeda dia bermaksud kembali ke penginapannya di Tamaria Hotel, Jalan Ahmad Yani, Pematangsiantar. Sebelum sampai tujuan, persisnya di depan pusat perbelanjaan Hypermart, Jalan Medan, John melihat dua pria mengendarai dua sepeda motor dengan perlahan menempelnya dari belakangnya.

“Saya perhatikan kaca spion, saya melihat dua sepeda motor datang perlahan dari belakang. Awalnya saya, tak curiga, dan tetap mendayung sepeda saya,” kata John dengan menggunakan bahasa Inggris.

Hanya saja, jelas John, tiba-tiba salah seorang pengendara sepeda motor itu langsung menarik handphone merek Samsung G7 seharga Rp 5 juta yang disematkan pada ikat pinggangnya.

Setelah berhasil mengambil handphone itu, pria itu kemudian menyerahkan handphone itu kepada temannya. Selanjutnya, keduanya tancap gas.

“Saya teriak supaya masyarakat membantu untuk mencoba mengejarnya. Saya rasa masyarakat tak mengerti yang saya ucapkan. Saya naik sepeda tak mampu mengejarnya dan saya rasa warga pun tak mengerti,” jelas pria yang mengaku selalu naik sepeda itu.

Sayangnya, setiba di Mapolres Pematangsiantar, petugas sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) mengaku tidak bisa menerima laporannya.

“Kata polisi laporan tidak bisa diterima karena saya tidak tahu serial number handphone saya yang dicuri,” kata pria yang berprofesi sebagai penulis buku ini.

Meski begitu John mengaku tidak kecewa laporannya tak diterima.

"Mungkin beginilah hukum yang berlaku di sini. Tapi yang saya sangat sedihkan, dalam HP itu ada foto dan video berbagai daerah selama perjalanan saya. HP itu saya beli di negara Malaysia," ujar John.

John menyebut, dia sudah pergi ke berbagai negara dengan mengayuh sepeda, seperti Afrika, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia dan Philipina. Tetapi waktu berada di Indonesia dia mengalami hal seperti ini.

"Negara sudah banyak saya kunjungi naik sepeda, baru di sini saya dirampok," katanya.

Meski mengalami perampokan, John akan tetap melanjutkan perjalanannya ke Parapat, Danau Toba dengan naik sepeda.

"Sudah enam hari saya di Indonesia. Besok mau ke Parapat dan lanjut ke Aceh," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com