Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Bandung: Memang Bupati yang Bikin Banjir?

Kompas.com - 14/03/2016, 13:52 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Bupati Bandung Dadang Nasser gerah dengan tudingan warga yang selalu menyalahkan pemerintah saat terjadi bencana seperti banjir. Dadang mengatakan, persoalan banjir merupakan tanggung jawab bersama. Selain itu, banjir juga menjadi cermin perilaku manusia.

"Ketika musim hujan, air kelebihan (banjir), ketika kemarau, air kekurangan. Ujung-ujungnya pemerintah juga (disalahkan). Ini gimana Bupati air sulit, ini bagaimana Bupati banjir. Pertanyaannya, memang bupati yang bikin banjir?" katanya.

Hal itu diungkapkan Dadang saat meninjau lokasi banjir di Kantor Kecamatan Dayeuhkolot, Senin (14/3/2016).

Dadang mengatakan, pemerintah tak tinggal diam dalam menghadapi kondisi banjir yang selalu datang tiap tahun. Salah satu caranya ialah dengan membuat folder atau kantong air di daerah Cieunteung sebagai daerah dengan elevasi terendah di Kabupaten Bandung.

Rencana itu sebetulnya sudah digagas sejak beberapa tahun lalu. Namun, hal itu terganjal persoalan pembebasan lahan. Menurut dia, warga Cieunteung mematok harga lahan yang terlalu mahal.

"Mestinya pada awal saya menjadi bupati sudah bebas, tetapi ada hambatan di strategi pembebasan lahan. Dulu diprediksi bisa selesai 5 hektar (pembebasan lahan) ternyata harganya naik menjadi Rp 4 juta per tumbak," tuturnya.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Bandung terus berupaya melakukan negosiasi dengan warga Cieunteung. Pembebasan lahan telah ditangani oleh tim apraisal atau juru taksir.

"Sekarang akan melaju pembebasan lahan itu kewenangan juru taksir aprasial. Harganya ditentukan tim apraisal nanti ada kesepakatan dengan warga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com