Menurut keluarga, mereka belum diizinkan membawa pulang jenazah Pondah lantaran masih menunggu masa transisi dengan adanya pergantian kapolda.
“Padahal sebenarnya tidak ada kaitanya. Kasus ini berlangsung disaat kapolda yang lama, apalagi ini sudah jadi jenazah. Nah, yang namanya jenazah kan sudah tidak ada kaitannya. Jadi harusnya segera dipulangkan kepada keluarga jenazah Dodo ini biar kami bisa makamkan dengan layak di Solo. Jadi kami pengen kepastiannya saja,” kata orangtua Dodo, Nusyaibah (37).
Menurut Nusyaibah, semua prosedur sudah dilalui, termasuk pengambilan sampel DNA. Keluarga juga dipersilakan melihat jenazah Dodo. Keluarga meyakini bahwa jenazah yang disimpan di ruang Instalasi Forensik tersebut adalah Dodo alias Pondah.
Pihak keluarga meyakini ada tanda lahir di bagian dagu sebelah kanan. Dodo alias Pondah tewas tertembak dengan pasukan gabungan bersandi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (28/2/2016) lalu, jenazah terduga teroris atas nama Dodo alias Pondah (22), hingga kini masih disimpan di ruang Instalansi Forensik RS. Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.