Salah satu pedagang, Made Satri di Jalan Tukad Banyusari, Denpasar, mengaku sejak Senin (7/3/2016) kemarin sudah berjualan dan dagangannya laris.
"Sejak kemarin jual, ya lumayanlah, ada saja yang beli. Yang jualan seperti ini kan banyak, kalau rezeki, ya laris," kata Made Satri.
Satri menjelaskan, beberapa dagangannya seperti obor kayu dihargai Rp 5.000. Obor ini digunakan untuk penerangan saat mengarak ogoh-ogoh.
Ikatan daun kelapa kering dijual Rp 5.000, digunakan untuk ritual persembahyangan di jalan pada saat arak-arakan.
Lalu kentungan dilepas Rp 10.000 untuk ukuran kecil dan Rp 15.000 untuk ukuran besar. Kentungan ini ditabuh saat arak-arakan berlangsung.
Penjual lainnya, Kadek Arini, mengaku dagangannya laris menjelang malam Pengerupukan Selasa ini.
"Pagi ini lumayan dapat penglaris. Sejak jam enam pagi sudah banyak yang beli. Siang sampai sore juga pasti banyak yang beli," kata Kadek Arini.
Selain membeli, masyarakat sebenarnya bisa membuat sendiri perlengkapan untuk malam Pengeripukan. Sebab, bahan-bahannya gampang dicari dan murah. Namun jika malas, mereka tinggal membeli dengan harga yang terjangkau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.