Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepakat Damai, Warga Serahkan Ratusan Anak Panah dan Senpi Rakitan

Kompas.com - 04/03/2016, 17:54 WIB
Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Warga Karang Taliwang dan Monjok, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyerahkan ratusan anak panah dan senjata api rakitan yang selama ini digunakan untuk bentrok antar-kampung.

"Dengan kesadaran kedua pihak, masyarakat Karang Taliwang dan Monjok mau mengerti dan juga menerima imbauan-imbauan kita akhirnya menyerahkan senpi rakitan, ketapel, kapak," kata Kapolres Mataram AKBP Heri Prihanto, Jumat (4/3/2016).

Heri menjelaskan, sebanyak 80 pucuk senjata api rakitan, 2 tas plastik lelereng, 4 tombak kayu, 62 ketapel, 2 busur panah, 564 anak panah, satu bilah kapak dan 8 anak panah telah diserahkan kepada pihak kepolisian.

Senjata-senjata ini diserahkan oleh warga secara bertahap. Penyerahan senjata oleh warga Monjok dilakukan pada Kamis malam, sementara warga Karang Taliwang menyerahkannya pada Jumat pagi.

"Kami mengimbau masyarakat Karang Taliwang maupun Monjok apabila masih menyimpan senpi rakitan tolong segera menyerahkan kepada aparat kepolisian," kata Heri.

Apabila tidak diserahkan, pihaknya mengancam akan menindak tegas warga yang nekat bertikai dengan menembak di tempat.

Selain itu, bagi warga yang masih memegang senjata akan dikenakan undang-undang darurat karena dianggap telah membahayakan.

"Tembak di tempat dalam arti melumpuhkan, bukan mematikan," kata Heri.

Terkait bentrok antar-kampung di Karang Taliwang dan Monjok, Heri mengatakan bahwa polisi hanya memberikan keamanan.

Sementara yang bisa menjamin kedua pihak tidak kembali bentrok adalah masyarakat itu sendiri.

Pihaknya berharap ada kerja sama dan kepedulian seluruh warga Kota Mataram untuk tetap menjaga kondusifitas daerahnya masing-masing.

Konflik antara warga Karang Taliwang dan Monjok telah berlangsung sejak 23 November 2015. Sejak saat itu, beberapa kali konflik pecah dan menyebabkan jatuhnya korban luka.

Heri mengatakan, saat ini pihaknya telah menangkap satu orang warga Karang Taliwang yang diduga sebagai penghasut.

Tidak menutup kemungkinan, jumlah ini akan bertambah sesuai dengan hasil pemeriksaan kepolisian.

Ia menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih menempatkan puluhan personel gabungan dari Polres dan Brimob Polda NTB, terutama di wilayah perbatasan antar kedua kampung.

Penjagaan ini akan terus dilakukan sampai ada kesepakatan damai dari kedua pihak.

"Alhamdulillah kedua pihak akan mau berdamai. Kita tunggu pak wali kota, sekembalinya dari Bali akan kita laksanakan perdamaian itu," kata Heri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com