Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Ingin ke Sebatik, Puluhan Buruh Migran Ilegal Diamankan Polisi

Kompas.com - 19/02/2016, 23:58 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Kemanan Pelabuhan KSKP Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengamankan puluhan buruh migran ilegal yang akan masuk ke Malaysia.

Puluhan buruh migran ilegal yang menggunakan tiga unit speedboad itu berdalih hendak menyeberang ke Pulau Sebatik.

Kepala Polsek Keamanan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Ajun Komisaris Polisi Eka Berlin mengatakan, 22 buruh migran ilegal itu terdiri dari 6 pria dewasa, 9 perempuan, dan 7 anak anak.

Sebagian di antara mereka memiliki paspor, tetapi mereka tidak melalui pintu pemeriksaan imigrasi. Adapun sebagian lagi tidak memiliki dokumen.

"Pada awalnya mereka mengaku mau ke Sebatik Indonesia, eapi dengan komunikasi mereka akhirnya menyebutkan akan ke Malaysia," ujar Eka, Jumat (19/02/2016).

Salah satu buruh migran bernama Aras (56) mengaku memiliki paspor, tetapi sudah kedaluwarsa. Warga Pinrang itu mengaku ingin ke Keningau, Malaysia, untuk menjenguk anaknya yang bekerja di sana.

Aras memilih tidak melewai pintu imigrasi karena masa berlaku paspornya telah habis.

"Saya sudah lama tidak di Malaysia, tetapi dulu kerja di sana. Saya cuma sebentar mau nengok anak yang bekerja di sana," ujarnya.

Seorang pembantu rumah tangga bernama Sarima (21) mengaku hendak menjenguk ibunya di Kota Berau. Sarima tak memiliki satu pun dokumen.

Wanita kelahiran Malaysia itu mengaku kembali lagi ke Malaysia untuk bekerja sebagai PRT.

"Saya ke Berau liburan menjenguk ibu," ujarnya.

Polisi menyerahkan 15 buruh migran dan 7 anak-anak tersebut ke kantor BP3TKI Nunukan untuk mendapatkan penjelasan cara yang benar mencari kerja ke Malaysia.

Melalui Program Layanan Terpadu Sentra Poros Perbatasan, para buruh migran ilegal akan mendapat layanan pembuatan dokumen untuk kembali bekerja ke Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com