Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamit Urus Pajak Setahun Lalu, Wagimin Tak Kembali hingga Kini

Kompas.com - 15/02/2016, 20:40 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Sudah hampir setahun ayahnya yang sudah lanjut usia pergi meninggalkan rumah. Tri Lasminati nyaris kehilangan akal untuk menemukan pria yang telah membesarkannya itu.

Berbagai cara sudah ditempuh agar sang ayah, Wagimin (75), kembali ke rumah. Mulai dari lapor polisi, menyusuri jejak, sampai pergi ke "orang pintar" sudah dilakukan.

"Saya pun puasa, supaya Bapak segera pulang dalam keadaan sehat," ucap Lasmi ditemui di rumahnya, di Kampung Cacaban Barat, Kelurahan Cacaban, Kota Magelang, Senin (15/2/2016).

Lasmi menahan air mata saat menceritakan kronologi asal mula kehilangan sang Ayah. Pada 10 Maret 2015 silam, ayahnya pamit pergi ke kampung halamannya di kawasan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, untuk mengurus pajak tanah.

Saat itu, Wagimin pergi sendirian. Keesokan harinya, 11 Maret 2015, Wagimin berencana pulang ke Kota Magelang. Ayahnya itu naik bus dari Wonogiri menuju terminal Giwangan, Yogyakarta.

Lasmi mengatakan, menurut cerita saudara, ayahnya pulang mengenakan kemeja putih bergaris dan peci, serta mengenakan celana warna abu-abu.

"Bapak juga pulang membawa satu karung beras dan tempe oleh-oleh dari Wonogiri,” paparnya.

Hanya sampai Terminal Giwangan saja jejak ayahnya diketahui. Hal tersebut diyakini Lasmi setelah dirinya meminta petugas untuk membuka kamera tersembunyi (CCTV) di terminal terbesar di Yogyakarta itu.

"Saya lihat Bapak di rekaman CCTV, ia pakai kemeja putih bergaris dan pakai peci. Saya juga lihat Bapak bawa karung," kisah dia.

Selain itu, Lasmi juga melihat sosok pria di dalam rekaman CCTV persis dengan ciri fisik Wagimin, yakni bertubuh pendek sekitar 150 sentimeter dan mengenakan sarung.

Dari rekaman itu, ayahnya turun dari bus Po Purwo Widodo.

“Hanya sampai situ saya lihat Bapak di CCTV, setelah itu kami tidak tahu. Apakah salah naik bus atau tersesat, saya tidak tahu," ucap perempuan berkerudung itu.

Lasmi menambahkan, ayahnya yang setiap hari berjualan bensin eceran itu tidak membawa kartu identitas apapun kecuali surat izin penjualan bensin. Kartu identitas penduduk (KTP) milik Wagimin ternyata tertinggal di saku kemeja yang ada di rumahnya.

Lasmi mengaku sudah melapor ke kepolisian dengan harapan ada upaya pencarian dari polisi untuk menemukan Wagimin. Alih-alih ada titik terang, hingga kini Lasmi belum mendapat jawaban dari polisi.

"Saya sudah sebar gambar dan tulisan berisi foto ayah dan nomor ponsel yang bisa dihubungi," ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com