Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

La Taando dan Ritual Khusus Sang Pandai Besi...

Kompas.com - 09/02/2016, 10:24 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BAUBAU, KOMPAS.com - Menjadi seorang pandai besi tidaklah hanya memukul besi panas semata. Mereka yang menjadi pandai besi biasa mengawali kerja dengan melakukan ritual khusus.

Inilah kepercayaan yang dianut para pandai besi yang berada dalam Benteng Keraton Buton, Sulawesi Tenggara sejak jaman dahulu, dan menurun hingga kini.

Seorang pandai besi, La Taando (50), warga Kelurahan Baadia, Kecamatan Murhum, Kota Baubau, mengatakan, bekerja sebagai pandai besi harus mempunyai etika.

"Di sini ada etika ketika menjadi pandai besi. Saya juga dibacakan doa adat dimandikan untuk menjadi pandai besi," kata La Taando, saat ditemui di tempat kerjanya, Selasa (9/2/2016).

Ritual tersebut untuk menjaga badan agar selalu segar dan terhindar bermacam penyakit. Percikan besi panas yang ditempa dan mengenai badan atau kulit akan menjadi luka dan kudisan.

"Dengan mandi itu, kita tidak jadi kudisan," kata dia.

Lalu, La Taando mengatakan, ada beberapa bagian di bengkelnya yang pun harus mendapat perhatian. "Tempat-tempat yang berada di sini, pamali untuk dilangkahi, seperti tempat menempa besi dan tempat bara api, ini sudah ada sejak zaman sultan dulu," tutur dia.

Memang, La Taando ketika membuat parang atau memukul besi panas tidak mengenakan alat pelindung sama sekali. Bahkan dia tak mengenakan baju dan sandal.

Rambut yang sudah ubanan pun tak menyurutkan semangatnya untuk terus menempa besi panas.

"Saya ini hanya buat parang, pisau atau alat pertanian saja, baru saya jual di pasar. Harganya cuman Rp 15.000 - Rp 20.000. Penghasilannya tidak terlalu besar," ucap La Taando.

La Taando mengaku, meski bukan keturunan dari pandai besi di dalam Benteng Keraton Buton, namun ilmu yang dia punya dipelajari langsung dari para pandai itu.

Mereka sudah berpengalaman sejak turun temurun di zaman Sultan Buton dahulu, dan menurunkan kemampuannya kepada La Taando.

Satu kemampuan yang belum dimiliki La Taando adalah membuat senjata pusaka seperti badik atau keris.

Menurut dia, membuat senjata pusaka tersebut memerlukan ritual khusus yang lebih dalam, dan cara membuat membuatnya tidak ditempa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com