Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyalip Sebuah Mobil, Pedagang Buah Naga Ini Ditembak

Kompas.com - 07/02/2016, 08:23 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani J

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Seorang pria menembak seorang pedagang buah naga yang bermukim di poros Balikpapan-Samarinda Km 48, Desa Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Jumat (5/2/2016) sore.

Poniman (35), pedagang itu, menderita luka tembak di paha kanannya. "Dua tembakan. Satu kena di paha," kata Hermanuel, tetangga Poniman sekaligus saksi kejadian itu, Sabtu (6/2/2016) malam.

Hermanuel menceritakan, sebelumnya mereka pergi ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk menjual buah naga yang telah dipanen. Mereka mengangkutnya dengan mobil bak terbuka Mitsubishi dengan nomor polisi KT 8328 UF.

Poniman dan Herman, panggilan Hermanuel, kembali ke Samboja pukul 22.00 dari Banjarmasin, Kamis (4/2/2016).

Perjalanan antar-kota antar-provinsi ini, katanya, sebenarnya bisa ditempuh dengan selama tujuh jam saja.  "Bila tanpa tidur," kata Herman.

Namun, mereka mampir beberapa kali untuk beristirahat. Perjalanan pun jadi terasa lama dan melelahkan.

Karena didera kelelahan, mereka memacu kendaraan dengan cepat. Saat melintas di Km 15 ruas Balikpapan-Samarinda itu, mobil yang mereka kendarai menyalip mobil hitam yang modelnya mirip Daihatsu Taruna.

Tibalah Poniman dan Herman lebih dulu di Km 45, lantas beristirahat sejenak. Mobil hitam tiba satu jam kemudian. Mobil itu berhenti di dekat mobil Poniman. “Sekitar pukul 17.00,” kata Herman.

Sepasang pria dan wanita keluar dari mobil hitam itu lalu mengamuk. Herman mengungkapkan, sepasang pria dan wanita ini berkeberatan telah didahului di Km 15 itu.

Ketika si wanita marah, dua tembakan menyalak. "Kena kaki (paha Poniman)," kata Herman.

Herman mengaku tak tahu apa sebab pengemudi marah dan menembak begitu saja. "Saya sudah berulang minta maaf, tapi dia tetap marah. Pria itu turun juga langsung tembak begitu saja. Satu (kali), kemudian (yang ke-) dua," kata Herman.

Semua belum berakhir. Poniman dan Herman dibiarkan pulang begitu saja. Poniman sempat pulang ke rumahnya di Km 48 dengan kondisi masih terluka.

Istri Poniman, Fira, segera membawa Poniman ke RSUD Samboja. Jumat malam itu, Poniman menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru. 

Poniman sendiri tak bisa ditemui di kediamannya. Fira, istrinya, mengatakan, Poniman tengah beristirahat saat ini dan tidak bisa ditemui. Namun, Fira membenarkan kondisi yang dialami suaminya.

Ia memang menyesali kejadian itu, tetapi mengakui tak berniat memperpanjang kasus ini dengan alasan ingin lebih tenang.

"Semua sudah selesai, tak usah (tanya-tanya lagi)," kata Fira.

Sementara itu, dari keterangan singkat Fira maupun Herman terungkap bahwa si penembak diyakini polisi.

Hal ini diperkuat dengan tak lama kemudian semua polisi dari Polsek Samboja hingga Brimob dengan berseragam lengkap mulai berdatangan ke tempat Poniman setelahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com