Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Anggota Gafatar Ditolak di Kampung Halamannya

Kompas.com - 01/02/2016, 20:15 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Kesbangpol Kabupaten Semarang saat ini tengah menelusuri informasi terkait empat warga pengikut Gafatar yang mengaku sebagai warga Ungaran.

Sebelumnya, Kesbangpol dan Linmas Provinsi Jawa Tengah sempat mengirimkan data manifes penghuni transito di Asrama Haji Donohudan, Boyolali yang mencatat empat warga yang mengaku sebagai penduduk Ungaran.

Keempat orang itu adalah Trisnanto Hadi S, Tuti Anggraeni, Imanuel Meisas Ansorullah, dan Aiswarya Banesaputri.

"Kita telusuri apakah benar warga Kabupaten Semarang. Kemungkinan empat nama itu satu keluarga," kata Kepala Kesbangpol Kabupaten Semarang, Purbatin, Senin (1/2/2016) siang.

Purbatin mengungkapkan, sebelumnya banyak informasi yang mengabarkan keberadaan warga Kabupaten Semarang dalam gelombang pemulangan anggota Gafatar dari Kalimantan Barat.

Setelah ditelusuri, terdapat setidaknya tiga warga Kabupaten Semarang yakni Elda Wita (25) warga Kopeng, Kecamatan Getasan, Moch Rosyid Fachrizal Bayu S (31) warga Kebondowo Banyubiru, dan Dian Nurmasita (27) warga Genuk, Ungaran Barat.

Setelah dilakukan pendalaman, lanjutnya, Elda Wita ternyata sudah cerai dengan suaminya yang warga Getasan.

Warga setempat menolak rencana kedatangan Elda karena sudah tidak memiliki hubungan keluarga lagi dengan mantan suaminya.

"Warga Getasan sudah dikumpulkan, tidak ada yang mengakui dan mengerti identitas serta alamat yang disampaikan empat warga tadi," ujar Purbatin.

Sedangkan Moch Rosyid, setelah ditelusuri memang adalah warga Banyubiru. Namun, yang bersangkutan sudah menetap lama dan memiliki KTP Kota Semarang, tepatnya di Candi Berlian, Kalipancur, Ngaliyan.

Sementara Dian Nurmasita yang kini bersuami warga Sukoharjo, telah dijemput mertuanya yang tinggal di kota itu.

"Rosyid ikut Gafatar saat dia berada di Semarang, orangtuanya juga sudah menengok. Yang jelas tidak ada yang pulang ke Kabupaten Semarang. Pengikut tadi sudah pulang ke Solo, Salatiga, dan Semarang," imbuhnya.

Meski belum ada kepastian mengenai warga Kabupaten Semarang anggota Gafatar yang hendak kembali ke daerahnya, pihaknya masih terus memantau.

"Informasinya masih ada satu gelombang pemulangan lagi. Yang jelas kita menunggu koordinasi dengan Pemprov Jateng," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com