Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Desa Sepanjang Sungai Kampar Dilibatkan dalam Program Desa Bebas Api

Kompas.com - 30/01/2016, 20:56 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

PEKANBARU, KOMPAS.com - Perusahaan pulp dan kertas, Asia Pacific Resources International Holdings Limited (APRIL Group) menganggarkan dana sebesar 1 juta dollar AS untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan (kahurla) melalui program Desa Bebas Api.

Untuk tahun ini, sebanyak 20 desa di sepanjang sungai Kampar, Riau dilibatkan dalam program ini. (Baca: Jokowi Merasa Sulit Jelaskan ke Publik jika Kebakaran Hutan Masih Terjadi Tahun Ini)

"Kita perlu mencari cara untuk bagaimana mencegah terjadinya kahurla. Upaya pemadaman penting, namun yang penting upaya pencegahan," ujar Direktur Manajemen Operasi April Group, Tony Wenas di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, Sabtu (30/1/2016).

Program Desa Bebas Api ini merupakan kelanjutan dari program percontohan di tahun 2015 yang dinilai berhasil bekerja sama dengan sembilan desa yang kini menjadi 20 desa.

Tony menuturkan, 20 desa tersebut nantinya akan diberikan insentif.

Jika tak terjadi kebakaran di daerah-daerah tersebut dalam satu periode musim kering, maka desa tersebut akan diberikan insentif sebesar Rp 100 juta dalam bentuk program.

Namun, jika terjadi kebakaran kurang dari 1 juta hektar, maka desa yang terbakar itu akan mendapatkan insentif Rp 50 juta.

Sementara itu, jika kebakarannya terjadi pada lahan yang luasnya lebih dari 1 juta hektar pada suatu desa, maka desa itu tidak akan mendapatkan intensif.

Tony menambahkan, pihaknya akan memberikan alternatif agar warga desa tidak membakar lahan.

"Misalnya mereka buka lahan untuk cetak sawah, kita berikan alat berat dan tenaga kerja," ucap Tony.

Ia juga mengatakan bahwa dalam beberapa kesempatan, ada sejumlah pihak yang ingin mengadopsi program ini. (Baca: Ini Dia 23 Perusahaan Pembakar Hutan yang Dijatuhi Sanksi oleh Pemerintah)

Salah satunya adalah Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP). Direktur Utama BPDP, Bayu Khrisnamurthi, kata Tony, saat itu mengutarakan keinginannya untuk turut menjalankan program itu.

"Pak Bayu bilang, 'kami akan ikut 100 desa'. Jadi kelihatannya sudah cukup bersambut," ujar Tony.

"Kami juga berharap lebih banyak lagi pihak yang mengadopsi program seperti ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com