Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Pernah "Ngantor", Seorang PNS Diduga Direkrut Gafatar

Kompas.com - 28/01/2016, 18:05 WIB
Kontributor Poso Kompas TV, Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah dipusingkan dengan menghilangnya salah seorang PNS yang diduga bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

PNS laki-laki berinisial AR warga Dusun Kalamalea, Kelurahan Madale, Kecamatan Poso Pesisir Utara, bekerja di Dinas Perhubungan Pemkab Poso. Dia diketahui tak pernah masuk kantor lagi sejak awal November 2015.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Poso Syahrul M Natsir yang dikonfirmasi oleh Kompas.com, pada Kamis (28/1/2016) membenarkan kabar ini.

Sejauh ini Natsir hanya membenarkan bahwa AR memang sudah lama tidak masuk kantor.  Namun, dia belum dapat memastikan kabar AR bergabung dengan Gafatar.

‘’Memang betul sudah beberapa bulan tidak aktif masuk kantor. Cuma saya tidak tahu kemana, yang jelas gajinya sudah kita tahan sejak November 2015 sampai sekarang,’’kata Natsir.

Sementara itu di tempat terpisah Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Poso Ari M Pamungkas membenarkan jika organisasi Gafatar di Poso pernah aktif pada 2014 dan memiliki pengikut sebanyak 35 orang.

Ari menambahkan, beberapa ormas dan MUI sempat mempermasalahkan Gafatar namun organisasi itu sempat mendirikan sekertariat di Kelurahan Moengko, Kecamatan Poso Kota.

‘’Kalau setahu saya, Gafatar di Poso sudah bubar sejak 2014, mereka pernah mau mendaftarkan organisasinya karena dokumen tidak lengkap maka kami tolak,’’ papar Ari Pamungkas.

Dua tahun silam, organisasi Gafatar di Kabupaten Poso diperkenalkan Trianto, pria asal Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat itu Trianto berhasil merekrut sedikitnya 30 orang warga Poso.

Hingga berita ini diturunkan dan berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, AR bersama keluarganya pindah ke Kota Palu November tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com