Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saung Angklung Udjo Butuh "Teman" untuk Kembangkan Pariwisata Jabar

Kompas.com - 27/01/2016, 06:40 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Kunjungan wisatawan lokal ke Saung Angklung Udjo (SAU) setiap harinya mencapai 1.000 orang. Hal ini berbanding terbalik dengan kunjungan wisatawan manca negara.

“Kalau wisatawan asingnya sedikit,” ujar Direktur SAU, Taufik Hidayat Udjo kepada Kompas.com di Bandung, Selasa (26/1/2016).

Berbicara soal masalah ini tidak lepas dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menarik wisatawan mancanegara tersebut ke Jawa Barat.

Menurut penuturan beberapa turis, mereka enggan datang ke Jawa Barat yang terbilang mahal. Misalnya, ketika objek wisata Tangkuban Parahu menaikkan harga tiket masuk dari Rp 150.000 menjadi Rp 300.000 tahun lalu.

Turis dan agen travel mengeluhkan kenaikan tiket masuk ini, karena tidak dibarengi dengan peningkatan pelayanan yang berarti.

Padahal banyak tempat wisata di Jabar sangat indah, misalnya Green Canyon di Pangandaran. Namun untuk menuju ke sana, infrastrukturnya sangat buruk. Sehingga menghabiskan waktu dan tentunya biaya yang tinggi.

Kondisi ini membuat Jawa Barat hanya dijadikan daerah perlintasan yang bisa disinggahi ataupun dilewati begitu saja oleh para turis.

“Untuk mendatangkan turis asing ke SAU, kami butuh teman. Kami butuh mitra. Tidak mungkin turis asing ke Jabar hanya untuk ke SAU, itu terlalu mahal,” tuturnya.

Walaupun diakuinya, ada beberapa turis yang sengaja datang ke Jabar hanya untuk melihat pertunjukkan di SAU.

Seperti turis dari Belanda yang sudah datang ke SAU sebanyak 11 kali, atau turis Australia yang pada 2015 lalu datang ke SAU untuk ke-22 kalinya.

“Tempat wisata Jabar harus dibenahi. SAU tidak bisa sendiri. Kalau nanti SAU tidak ada, tamu mau ke mana lagi?” ujar Taufik.

Selama ini yang terlihat berkembang cukup pesat adalah wisata lokal, seperti di Kota Bandung. Bandung memiliki banyak tempat wisata baru seperti floating market, farm house dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com